Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kembali memperkuat komitmennya dalam pengentasan kemiskinan melalui sektor perikanan. Program unggulan “Nyaman Bejukut” dipastikan akan terus berlanjut hingga 2026 dengan fokus utama pada pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil.
Program Nyaman Bejukut merupakan inisiatif DKP Kukar yang tidak hanya bersifat bantuan, tetapi juga menyentuh aspek kemandirian masyarakat pesisir. Kepala DKP Kukar, Muslik, mengatakan bahwa tahun ini program tersebut kembali digencarkan dengan mengedepankan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan pakan ikan.
“Tujuannya agar beban operasional nelayan dan pembudidaya bisa lebih ringan, sehingga mereka bisa terus berproduksi tanpa terganggu fluktuasi harga,” ujar Muslik pada Rabu (26/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa bantuan ini menyasar kelompok-kelompok nelayan kecil dan pelaku usaha perikanan skala mikro yang selama ini terdampak oleh naiknya harga pakan dan BBM.
“Kami ingin memastikan nelayan tetap bisa melaut dan pembudidaya tidak berhenti berproduksi hanya karena harga kebutuhan operasional yang terus naik,” tambahnya.
Program ini tidak berdiri sendiri. DKP Kukar turut melibatkan koperasi perikanan, kelompok nelayan, dan instansi terkait untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan berjalan optimal.
Selain itu, sejumlah strategi pendukung juga disiapkan seperti pelatihan penggunaan teknologi perikanan, peningkatan akses pemasaran hasil tangkap dan budidaya, hingga pembangunan infrastruktur perikanan seperti dermaga dan alat tangkap.
Muslik menekankan bahwa Nyaman Bejukut dirancang bukan hanya sebagai solusi jangka pendek, tapi juga sebagai langkah transformasi sektor perikanan Kukar menuju kemandirian dan daya saing yang lebih tinggi.
“Melalui program ini, kami berharap masyarakat pesisir bisa hidup lebih sejahtera, mandiri, dan tidak tergantung pada bantuan terus-menerus,” tegasnya.
Keberlanjutan program ini menjadi prioritas DKP Kukar untuk menciptakan ekosistem perikanan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara.