Kukar – Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, kini semakin menegaskan identitasnya sebagai desa mandiri dengan kemajuan pesat di sektor pertanian. Melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Purnama, desa ini tak hanya mencatat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berhasil memasarkan produk unggulan mereka, Beras Cap Tugu, ke jaringan ritel modern di Kalimantan Timur.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menuturkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah desa dan masyarakat yang terus diperkuat dari waktu ke waktu.
“Sinergi ini menjadi kunci dalam menggerakkan berbagai sektor, terutama ekonomi berbasis pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan warga di desa kami,” ujar Sukirno saat diwawancarai Senin (23/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menghidupkan kembali BUMDes Sumber Purnama yang sebelumnya belum aktif. Kini, BUMDes tersebut menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi desa.
“Dulu, BUMDes di desa ini belum aktif. Sekarang, alhamdulillah, kita punya BUMDes yang benar-benar bermanfaat bagi petani,” ungkapnya.
Melalui BUMDes ini, petani mendapat akses pendampingan, pembiayaan, hingga asuransi pertanian yang mendukung peningkatan produktivitas dan keberlangsungan usaha tani mereka.
Tak hanya itu, Pemerintah Desa Loh Sumber juga rutin mengadakan pelatihan untuk para petani, guna membekali mereka dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan gejolak harga pasar.
“Pembinaan dan pemberdayaan harus menyentuh semua lini. Pemerintah desa tidak bisa bekerja sendiri, sinergi dengan masyarakat adalah kunci,” jelas Sukirno.
Ia menambahkan, semangat gotong royong yang terus dipupuk menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
“Kami optimis desa kami bisa terus berkembang. Dengan semangat gotong royong dan dukungan semua pihak, kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama,” tambahnya.
Berkat konsistensi dalam membangun desa, Loh Sumber kini resmi menyandang status sebagai desa mandiri. Pencapaian ini dianggap sebagai tantangan sekaligus motivasi untuk terus berinovasi di masa depan.
“Pencapaian ini bukan sekadar prestasi, tetapi juga tantangan untuk terus berinovasi dan mempertahankan kemandirian desa kami,” tutupnya.

