Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Eks Ketua MK: Guru dan Dosen Harus Jadi Prioritas, Bukan Beban Negara

Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie tegaskan 20 persen anggaran pendidikan mestinya diprioritaskan untuk guru, siswa, dan sarana.
ErickaEricka19 Agustus 2025 Pendidikan
Guru
Ilustrasi demo pernyataan Sri Mulyani soal gaji guru (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, menyoroti kebijakan anggaran pendidikan yang seharusnya sesuai amanat konstitusi. Ia mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sebelumnya menyinggung gaji guru dan dosen sebagai beban negara.

Dalam unggahannya di akun X pribadi pada Selasa (19/8/2025), Jimly menegaskan bahwa alokasi minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) seharusnya diarahkan pada tiga hal utama: kesejahteraan guru dan dosen, pemenuhan hak siswa/mahasiswa, serta penyediaan sarana pendidikan.

“Mestinya anggaran 20 persen APBN dan APBD ditujukan untuk, satu guru dan dosen, dua, siswa/mahasiswa, dan tiga, sarana pendukung utama. Tapi karena guru dianggap beban, tujuan anggaran 20 persen di UUD dan putusan MK, tidak pernah dilaksanakan dengan i’tikad baik,” ujar Jimly.

Ia menilai pengelolaan yang tidak sesuai dengan amanat konstitusi akan membuat biaya pendidikan semakin mahal di semua jenjang. “Maka pendidikan jadi makin mahal di semua jenjang dan guru/dosen tidak sejahtera,” lanjutnya.

Polemik mengenai gaji guru dan dosen mencuat setelah Sri Mulyani dalam pidatonya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Sabtu (9/8/2025) menyinggung soal rendahnya apresiasi terhadap profesi pendidik. Dalam pidato itu, ia menyampaikan bahwa meski anggaran pendidikan 2025 mencapai Rp724,3 triliun, tantangan besar tetap ada karena gaji tenaga pendidik dinilai kecil dan beban peningkatannya sulit ditanggung negara sendirian.

“Banyak di media sosial, saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya enggak besar. Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara,” kata Sri Mulyani.

Pernyataan itu menuai kontroversi setelah ia melontarkan pertanyaan apakah persoalan rendahnya gaji guru dan dosen harus sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau bisa dibantu dengan partisipasi masyarakat. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail bentuk partisipasi yang dimaksud.

Isu ini memantik kritik dari berbagai pihak, termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang menegaskan bahwa guru adalah pencetak generasi bangsa, bukan beban keuangan negara.

Dengan perdebatan ini, tuntutan agar pemerintah lebih serius menyalurkan anggaran pendidikan sesuai amanat UUD 1945 kembali menguat. Publik menunggu langkah konkret yang memastikan kesejahteraan guru meningkat tanpa mengorbankan akses dan mutu pendidikan nasional.

Anggaran Pendidikan Gaji Guru Jimly Asshiddiqie Pendidikan Indonesia Sri Mulyani
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleTolak Royalti, Menkum HAM Tegaskan Indonesia Raya Domain Publik
Next Article Usai Rumahnya Digeledah, Eks Menag Yaqut Kembali Dipanggil KPK

Informasi lainnya

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2025 di Ponorogo Resmi Ditutup

22 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Tahun 2025 di PP Al-Iman Putri Resmi Ditutup

22 September 2025

Temu ISJ Sulawesi Selatan 2025 Resmi Digelar di Maros

22 September 2025

Hari Ketiga Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Peserta Belajar Sismisat dan Latihan Membina

19 September 2025

Hari Kedua KMD Pramuka Ponorogo, Peserta Dalami Peran Pembina

18 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Dibuka di Ponpes Al-Iman Ponorogo

17 September 2025
Paling Sering Dibaca

Rhenald Kasali: Merantau, Sekolah Kehidupan yang Sesungguhnya

Profil Udex Mundzir

Asal-Usul Tradisi Memberi Takjil di Bulan Ramadan

Islami Ericka

Jenis-Jenis Bunga, Mengungkap Keindahan dan Pesan di Baliknya

Opini Alfi Salamah

Groundsel Raksasa: Harta Prasejarah di Atap Afrika

Travel Ericka

Ubah Lontar Jadi Pemanis Sehat: Inovasi Hebat Mahasiswa UPER!

Bisnis Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.