Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Eco-enzyme Lebih Cepat Jadi dengan Inovasi Farmasi Unisba

Program Studi Farmasi Unisba terapkan teknik katalisasi fermentasi dengan EM4 untuk memangkas waktu pembuatan eco-enzyme dari tiga bulan menjadi sepuluh hari.
ErickaEricka21 Agustus 2025 Pendidikan
Pameran dan Penyuluhan Produk Inovasi Komoditas Buah Ceri Kopi Desa Mekarmanik
Pameran dan Penyuluhan Produk Inovasi Desa Mekarmanik.
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Bandung – Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan inovasi dalam pengolahan limbah organik melalui penerapan teknik “Katalisasi Fermentasi Menggunakan Bakteri Starter Probiotik EM4”. Inovasi ini diperkenalkan kepada masyarakat Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dalam rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa semester 6 dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen pada 30 Juni – 12 Juli 2025.

Desa Mekarmanik yang memiliki luas 74,8 km² dengan lahan pertanian subur, selama ini menghadapi tantangan pengelolaan limbah organik. Sekretaris Desa, Ridwan Maulana, menegaskan bahwa potensi lahan tidur desa belum dioptimalkan. “Desa kami memiliki lahan tidur pertanian yang luas, bila dikelola dengan baik dapat menunjang Asta Cita Pemerintahan,” ujarnya.

Tim Farmasi Unisba kemudian merancang program berbasis riset lapangan untuk mengolah limbah pertanian dan rumah tangga (sayuran, buah, dan rimpang) menjadi eco-enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi yang dapat digunakan sebagai pupuk organik ramah lingkungan. Inovasi ini dinilai dapat membantu penyediaan pupuk murah, membuka peluang kerja baru, meningkatkan nilai jual produk desa, sekaligus mengatasi masalah limbah.

Secara umum, pembuatan eco-enzyme membutuhkan waktu tiga bulan dengan formula 1:3:10 (gula, limbah organik, air). Namun, dengan teknik katalisasi fermentasi menggunakan EM4, waktu produksi dapat dipangkas hanya menjadi 10 hari. Formula yang digunakan tim adalah EM4 : Molase : Air : Limbah sebesar 2 : 3 : 30 : 5. Hasil percobaan menunjukkan cairan berwarna cokelat tua, beraroma segar seperti tape, memiliki lapisan mikroorganisme putih, dan bebas kontaminan serangga.

“Teknik ini terbukti lebih cepat menghasilkan eco-enzyme berkualitas dibandingkan formula baku. Dalam 10 hari, ciri khas fermentasi sudah terlihat jelas,” jelas apt. Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., Ketua Tim KKN dan PkM.

Produk eco-enzyme mandiri ini diproyeksikan menjadi solusi untuk pertanian lokal. Selain menyediakan pupuk organik yang murah dan berkelanjutan, eco-enzyme juga berpotensi dijadikan produk bernilai jual bagi masyarakat desa.

Kegiatan pameran dan penyuluhan yang dihadiri perangkat kecamatan, perangkat desa, kelompok tani, karang taruna, dan ibu-ibu kader desa disambut antusias warga. Kepala Desa Mekarmanik, Nanang Suryana, menyampaikan apresiasi. “Kami sangat berterima kasih atas edukasi ini. Semoga bisa terus berlanjut demi kebaikan desa,” katanya.

Para peserta menilai metode pembuatan eco-enzyme sederhana, dengan bahan dan alat yang mudah diperoleh. Hal ini membuka peluang penerapan langsung oleh warga tanpa membutuhkan modal besar.

Program ini menjadi bukti sinergi antara dunia akademik dan masyarakat desa dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Tim Farmasi Unisba berharap keberlanjutan program dapat memberikan dampak positif yang lebih luas.

Eco-enzyme Farmasi Bandung Lingkungan Hidup Pertanian Berkelanjutan UNISBA
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMahasiswa Unisba Kenalkan Produk Zero Waste Olahan Kopi Mekarmanik
Next Article Semangat Kebangsaan, Kwarran Cisayong Gelar HUT Pramuka di SMPN 1 Cisayong

Informasi lainnya

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2025 di Ponorogo Resmi Ditutup

22 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Tahun 2025 di PP Al-Iman Putri Resmi Ditutup

22 September 2025

Temu ISJ Sulawesi Selatan 2025 Resmi Digelar di Maros

22 September 2025

Hari Ketiga Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Peserta Belajar Sismisat dan Latihan Membina

19 September 2025

Hari Kedua KMD Pramuka Ponorogo, Peserta Dalami Peran Pembina

18 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Dibuka di Ponpes Al-Iman Ponorogo

17 September 2025
Paling Sering Dibaca

Lulusan Gen Z Banyak Dipecat? Kenali Masalah dan Solusinya

Happy Udex Mundzir

Maulid Nabi dan Pemberian Sosial, Menghidupkan Semangat Kepedulian

Islami Alfi Salamah

Hikmah Peristiwa

Islami Syamril Al-Bugisyi

Ijazah Pejabat Harus Diverifikasi Ulang

Editorial Udex Mundzir

Indosat Transformasi Jadi TechCo, Fokus Kembangkan AI dan Jangkau Daerah Rural

Techno Assyifa
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.