Tasikmalaya – Program Beasiswa Santri dan Tasik Cerdas resmi diluncurkan oleh BAZNAS-UPZ dan MKKS Wilayah Ciawi, Tasikmalaya. Tahun ini, sebanyak 500 siswa SMP, termasuk santri, mendapat bantuan pendidikan yang tersebar di tujuh wilayah MKKS, termasuk MPS dan MA. Peluncuran program ini berlangsung di SMPN 2 Pagerageung, Kecamatan Pagerageung, pada Sabtu (20/1/2025).
Henandar, Ketua UPZ Wilayah Ciawi, menjelaskan bahwa kuota beasiswa untuk MKKS Wilayah Ciawi adalah 85 siswa. Namun, hingga batas akhir pengajuan, hanya 60 siswa yang terdata, menyebabkan 25 kuota tidak terpakai.
“Kami meminta kepala sekolah lebih proaktif ke depan agar tidak ada lagi kuota yang terbuang,” tegas Henandar. Ia juga menekankan pentingnya batas waktu pengajuan agar beasiswa dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Ketua MKKS Wilayah Ciawi, Juhana, M.Pd., menyampaikan keprihatinannya terhadap respons yang kurang maksimal dari beberapa kepala sekolah.
“Dana yang tidak tersalurkan harus dikembalikan karena tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ke depannya, kami berharap semua kepala sekolah lebih responsif agar program seperti ini dapat dirasakan oleh lebih banyak siswa,” jelas Juhana.
Rofi Ali Sidiq dari SMP Terpadu Babussalam memuji program ini sebagai langkah besar untuk mendukung siswa dan santri.
“Ini adalah peluang besar, terutama bagi siswa formal yang belum mengenal pesantren, untuk mendalami pendidikan agama,” katanya. Ia berharap program ini terus berlanjut agar mencerdaskan anak bangsa.
Jamjam Firdaus, pembina OSIS SMP IT Manbaul Ulum, menambahkan bahwa program ini sangat membantu siswa di sekolahnya yang mayoritas berasal dari pesantren.
“Program ini mendukung mereka untuk lebih siap menghadapi masa depan,” ujarnya dengan penuh apresiasi.
Evis Santika, Wakil Ketua Bidang Kesiswaan SMPN 1 Cisayong, juga menyambut baik inisiatif ini.
“Program ini diharapkan menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih mendalami pendidikan agama, baik yang sudah menjadi santri maupun belum,” katanya.
Evis juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendorong anak-anak untuk menyeimbangkan pendidikan formal dan agama.
Program Beasiswa Santri dan Tasik Cerdas ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk mendukung pendidikan inklusif, baik di sekolah formal maupun pesantren. Dengan kolaborasi antara BAZNAS-UPZ, MKKS, serta pihak sekolah, inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya