Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Direktur Jenderal Kominfo Ingatkan Bahaya Deepfake AI dalam Pemilu 2024

Alfi SalamahAlfi Salamah27 Oktober 2023 Global
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan meminta masyarakat untuk mulai berhati-hati dengan penggunaan AI yang canggih, dan dapat disalahgunakan untuk membuat hoaks.

“Kami ingin mengingatkan sudah mulai digunakannya AI dalam menciptakan hoaks,” ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

“Kuncinya adalah carilah informasi dari sumber-sumber terpercaya, karena tidak mungkin berita-berita besar tidak diliput media,” katanya.

Beredar Video Jokowi Pidato Bahasa Mandarin

Hal ini setelah sempat beredar sebuah video memperlihatkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, berpidato dalam bahasa Mandarin, di mana telah dinyatakan ini adalah hasil editan.

Dirjen Kominfo itu pun mengakui, video viral tersebut sekilas memang sangat mirip dengan video aslinya.

“Dengan kemajuan teknologi, para pemain-pemain pun pasti sudah mulai menggunakan teknologi semacam ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan dalam video tersebut, kata-kata yang diucapkan memang punya isi yang sama dengan dalam video aslinya, di mana Kominfo sudah mengonfirmasi dengan penerjemah untuk ini.

“Cuma itu kan disinformasi, karena kejadiannya diberitakan seolah-olah di China pada saat pertemuan Pak Jokowi kemarin,” tegaskan.

Banyak Hoaks Memanfaatkan Deepfake Al

Lebih lanjut, ia menambahkan dalam video tersebut, kata-kata yang diucapkan memang punya isi yang sama dengan dalam video aslinya, di mana Kominfo sudah mengonfirmasi dengan penerjemah untuk ini.

“Cuma itu kan disinformasi, karena kejadiannya diberitakan seolah-olah di China pada saat pertemuan Pak Jokowi kemarin,” paparnya.

“Kalau dari narasi yang diucapkan, setelah kita kroscek dengan penerjemah, sama dengan narasi bahasa Inggris-nya. Ini ada tujuannya disinformasi,” tambahnya.

Semuel kembali mengingatkan masyarakat akan banyak hoaks atau disinformasi yang kemungkinan memanfaatkan deepfake AI.

“Untuk itu sangat penting untuk tabayyun, tabayyun, tabayyun, atau check and recheck. Carilah informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya,” tegasnya.

Video Pidato Jokowi Hasil Suntingan

Sebelumnya, sempat viral video Presiden Jokowi berpidato dengan bahasa Mandarin yang fasih. Kabar ini segera ditanggapi oleh Kementerian Kominfo.

Semuel Abrijani Pangerapan menyebut, video Jokowi pidato bahasa Mandarin itu merupakan hasil suntingan alias editan yang menyesatkan.

“Video yang beredar tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’. Itu hasil suntingan yang menyesatkan,” ujarnya.

Pria yang karib disapa Semmy ini menegaskan video Presiden Jokowi pidato dengan bahasa Mandarin yang beredar di medsos merupakan disinformasi.

Ia menyebut, hal ini diketahui setelah penelusuran tim AIS Kominfo menemukan kesamaan dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S. – Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu.

“Secara visual, video tersebut identik, tetapi telah disunting sedemikian rupa yang diduga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake,” jelas Semmy.

Perusahaan Keamanan Siber Kaspersky

Semmy menjelaskan dalam video yang sebenarnya di tautan https://usindo.org/gala/dinner-in-honor-of-president-joko-widodo/, Presiden Joko Widodo tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky, sebenarnya juga telah memperingatkan masyarakat dari penyalahgunaan deepfake AI jelang Pemilu 2024.Hal ini seperti diutarakan Genie Sugene Gan, Head of Government Affairs and Public Policy for Asia-Pacific, Japan, Middle East, Turkey and Africa Regions, Kaspersky.

“Ancaman digital berupa SMS, email phishing, video palsu, dan situs berbahaya harus diantisipasi pada musim pemilu di Indonesia tahun depan,” ucap Genie dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.

Sementara bagi masyarakat, harus tetap waspada terhadap konten berbahaya, yang mungkin mereka temu secara online di masa Pemilu 2024.

Gan mengatakan, penjahat siber saat ini menggunakan teknologi terkini untuk melakukan penipuan finansial, manipulasi politik, balas dendam, disinformasi, hingga pelecehan.

“Teknologi deepfake sendiri tidak berbahaya, namun di tangan penipu, teknologi ini bisa menjadi alat kejahatan,” imbuhnya

“Kami menghimbau seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam membangun kesadaran dan kewaspadaan terhadap teknologi deepfake serta kemungkinan eksploitasinya,” tambahnya.

Hindari Bahaya Kejahatan Siber

Berikut ini beberapa tips yang dibagikan oleh Kaspersky, untuk menghindari bahaya kejahatan siber yang memanfaatkan teknologi deepfake:

Pastikan karyawan dan keluarga mengetahui cara kerja deepfake dan tantangan yang dapat ditimbulkannya. Edukasi diri Anda sendiri dan orang lain tentang cara mengenali deepfake.

Gunakan sumber berita yang berkualitas baik. Buta informasi bisa jadi faktor penting yang mendorong penyebaran deepfake.

Peganglah konsep “percaya tetapi verifikasi (trust but verify).” Sikap skeptis terhadap pesan suara dan video tidak menjamin terlepas dari jeratan penipuan, namun bisa membantu menghindarinya.

Deepfake Al Presiden Jokowi Semuel Abrijani Pangerapan
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleFitri Maisyaroh Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Pembangunan SDM
Next Article Pemilu 2024, Ali Hamdi Ajak Masyarakat Kaltim agar Saling Menghirmati dalam Perbedaan

Informasi lainnya

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025

Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,4 di Kamchatka Rusia

13 September 2025

142 Negara Dukung Deklarasi PBB Soal Palestina-Israel

13 September 2025

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

6 September 2025
Paling Sering Dibaca

Barang yang Jarang Dipakai Akan Dihisab di Akhirat

Islami Ericka

Menyingkap Tabir di Balik ‘Penyalahgunaan Wewenang’

Editorial Udex Mundzir

Kenali 6 Tipe Toxic Person agar Kesehatan Mentalmu Terjaga

Daily Tips Alfi Salamah

Pulau Sumba, Surga Eksotis Baru

Travel Alfi Salamah

Tegakkan Keadilan, Umar bin Abdul Aziz Wafat Karena Diracun

Islami Alfi Salamah
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.