Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

Dubes Palestina menilai proposal damai Donald Trump bias pro-Israel dan tak sentuh akar konflik.
ErickaEricka30 September 2025 Global
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyampaikan penolakan keras terhadap proposal 20 poin yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington pada Senin lalu. Ia menilai rencana tersebut tidak menuntut Israel menghentikan agresi militer di Gaza, sehingga gagal menjawab akar persoalan konflik.

Dalam pernyataannya di Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta, Selasa (30/9/2025), Zuhair mempertanyakan motif Amerika Serikat yang menurutnya selalu terlambat mengambil sikap atas penderitaan rakyat Palestina. “Setelah pembunuhan ini, setelah kehancuran ini, setelah para korban ini, rakyat sedang menderita. Mengapa Amerika dan Trump terlambat serta menunda untuk mengambil keputusan?” ujarnya.

Zuhair juga menuding rencana Trump hanya sebuah permainan politik. “Mengapa dia tidak meminta Israel untuk berhenti? Apakah ini sebuah permainan? Apakah ini kesalahan yang dilempar-lempar?” katanya dengan nada tegas.

Lebih lanjut, ia mengkritik sikap Amerika Serikat yang kerap menggagalkan upaya perdamaian melalui Dewan Keamanan PBB. “Mengapa mereka menggunakan enam kali veto untuk menghentikan resolusi gencatan senjata Gaza? Resolusi itu untuk menyelamatkan rakyat Palestina, bukan menghancurkan Israel,” kata Zuhair.

Menurutnya, AS sebenarnya bisa menjadi mediator yang adil, namun rekam jejak veto dan kebijakan yang bias Israel membuat perannya dipertanyakan. “Amerika mampu jika mereka mau. Kami berada di pihak yang benar, kami punya hak untuk berjuang melawan pendudukan,” tambahnya.

Proposal damai Trump sendiri mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera, pembentukan badan transisi bernama Board of Peace yang dipimpin Trump, serta janji membangun Gaza menjadi “zona bebas teror”. Namun, rencana tersebut menegaskan bahwa Hamas tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan Gaza, sementara Netanyahu tetap menolak ide negara Palestina.

Skeptisisme terhadap proposal itu meluas, termasuk di Indonesia. Banyak pihak menilai isi rencana tersebut justru memperkuat dominasi Israel dan Amerika di kawasan, bukan menyelesaikan konflik.

Sejak agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina dilaporkan tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak. Blokade yang berlangsung membuat wilayah tersebut terjerat krisis pangan, kehancuran infrastruktur, dan merebaknya penyakit.

Bagi Dubes Zuhair, inti persoalan bukan sekadar membangun kembali Gaza, melainkan memastikan pengakuan atas hak rakyat Palestina untuk merdeka. “Jika Amerika bicara tentang demokrasi dan hukum kemanusiaan, mereka harus bertindak nyata, bukan hanya melontarkan rencana,” pungkasnya.

Donald Trump Gaza Israel Palestina Rencana Damai
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleKemenhaj dan Kejagung Perkuat Pengawasan Ibadah Haji Bebas Korupsi
Next Article Patung Sudirman Akan Dipindah demi Proyek TOD Dukuh Atas

Informasi lainnya

Menag Dorong Kolaborasi Global Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

11 November 2025

Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka

1 November 2025

Timor Leste Resmi Bergabung ke ASEAN pada KTT Kuala Lumpur

26 Oktober 2025

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025

Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,4 di Kamchatka Rusia

13 September 2025
Paling Sering Dibaca

Rupiah Terjun Bebas, Ekonomi ke Mana?

Editorial Udex Mundzir

Keberkahan Jamaah Haji Merasa Senang Dekat Masjid Nabawi

Islami Alfi Salamah

Menjaga Lisan

Islami Syamril Al-Bugisyi

Pepaya Callina: Manis, Padat, dan Bukan dari California

Food Assyifa

WNI Bisa Kunjungi 42 Negara Ini Tanpa Visa

Travel Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.