Samarinda – Proyeksi penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Timur pada tahun 2026 tidak membuat Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, merasa khawatir.
Ia menyatakan bahwa prediksi saat ini masih bersifat sementara dan angka final APBD masih dapat berubah seiring waktu.
Pernyataan ini disampaikan Ekti dalam sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (5/5/2025).
Berdasarkan prediksi sementara yang disampaikan Februari lalu, APBD Kaltim tahun 2026 berpotensi turun dari Rp20 triliun menjadi Rp18 triliun.
“Kalau saya tidak pernah takut. Itu kan prediksi Februari kemarin. Kalau Desember, bisa berubah. Saya yakin seperti itu,” ujar Ekti menanggapi isu tersebut.
Menurutnya, proyeksi tersebut baru merupakan rancangan awal dan masih sangat mungkin disesuaikan dengan perkembangan kondisi ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.
Ia menilai potensi ekonomi daerah, termasuk dari proyek-proyek strategis nasional dan sektor unggulan Kaltim, masih sangat besar untuk mendorong pendapatan.
“Ini kan masih tahap rencana awal. Kita lihat saja nanti. Saya percaya potensi Kaltim masih besar,” tambahnya.
Ekti mendorong seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar memperkuat koordinasi dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas fiskal dan menjamin keberlanjutan program pembangunan.
“Kita harus bersinergi dan tanggung jawab perusahaan dan memberikan perhatian kepada masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta sektor swasta dalam mendukung pembangunan. Kontribusi perusahaan yang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur dinilai perlu diperkuat, terutama melalui program-program sosial, pemberdayaan masyarakat lokal, dan investasi ekonomi jangka panjang.
Meski menghadapi tantangan potensi penurunan APBD, Ekti tetap yakin bahwa program-program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur masih bisa berjalan sesuai rencana.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi antar unsur pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan ke depan.