Jakarta – Kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang ke Indonesia menghasilkan empat nota kesepahaman (MoU) penting di sektor ekonomi, sebagai penanda penguatan hubungan strategis antara kedua negara. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan PM Li di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (25/5/2025).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan China semakin solid dan memberikan manfaat tidak hanya secara bilateral, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
“Tetapi yang lebih penting, kunjungan kenegaraan ini akan membawa kedamaian di seluruh kawasan Asia Tenggara, bahkan Asia Pasifik,” ucap Prabowo saat jamuan santap siang bersama PM Li.
MoU pertama diteken antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China terkait pengembangan kerangka kerja sama transaksi bilateral dalam mata uang lokal, sebagai bagian dari upaya pengurangan ketergantungan terhadap dolar AS.
Kedua, Dewan Ekonomi Nasional RI bersama National Development and Reform Commission China menyepakati kerja sama dalam bidang perumusan kebijakan pembangunan ekonomi yang bersifat strategis dan jangka panjang.
Nota ketiga melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China yang fokus pada penguatan sektor industri dan integrasi rantai pasok antara kedua negara.
Sementara itu, MoU keempat adalah kerja sama antara Kemenko Perekonomian RI, Kementerian Perdagangan China, dan Pemerintah Provinsi Fujian dalam program “Two Countries Twin Parks” yang mengintegrasikan zona industri lintas negara.
Selain keempat kesepakatan utama, disepakati pula kerja sama lainnya di berbagai sektor. Di bidang pariwisata, disahkan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Ekspor pertanian juga menjadi perhatian dengan kesepakatan antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs China.
Di sektor kesehatan, MoU ditandatangani antara Kementerian Kesehatan RI dan lembaga kesehatan China terkait pengembangan pengobatan tradisional serta pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis.
Kesepakatan lain mencakup kerja sama investasi antara BPI Danantara dan China Investment Corporation, serta penguatan hubungan bisnis antara Kadin Indonesia dan China Chamber of Commerce in Indonesia.
Melalui hasil pertemuan ini, Pemerintah Indonesia berharap arus investasi dan perdagangan antara kedua negara semakin meningkat, mendukung hilirisasi industri dan pembukaan lapangan kerja dalam negeri.
