Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Google Diselidiki DOJ AS Terkait Dugaan Pelanggaran Antimonopoli

Kesepakatan Google dengan startup AI Character.AI memicu penyelidikan hukum, di tengah sorotan ketat regulator atas dominasi perusahaan teknologi.
ErickaEricka24 Mei 2025 Global
Google
Gedung Google (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Washington, DC – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tengah menyelidiki kesepakatan Google dengan startup kecerdasan buatan Character.AI atas dugaan pelanggaran terhadap undang-undang antimonopoli. Langkah ini menjadi bagian dari pengawasan ketat regulator terhadap dominasi raksasa teknologi dalam industri AI yang berkembang pesat.

Menurut laporan Reuters, penyelidikan ini berfokus pada struktur perjanjian lisensi non-eksklusif yang diteken pada 2024. DOJ mencurigai Google merancang kerja sama ini untuk menghindari pengawasan merger formal, sekalipun Google mengklaim tidak memiliki saham di Character.AI.

“Google senang menyambut talenta dari Character.AI, tapi kami tidak memiliki kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Mereka tetap entitas yang terpisah,” ujar juru bicara Google menanggapi penyelidikan tersebut.

Dalam kesepakatan tersebut, Google mendapatkan akses ke teknologi model bahasa besar milik Character.AI, dan merekrut dua pendiri startup itu—Noam Shazeer dan Daniel De Freitas—yang sebelumnya merupakan mantan pegawai Google.

Pihak Character.AI belum memberikan tanggapan, sementara DOJ juga enggan mengomentari lebih lanjut. Namun, pengawasan terhadap langkah Google menegaskan bahwa regulator mulai mengambil pendekatan lebih agresif terhadap strategi integrasi vertikal atau akuisisi tidak langsung oleh perusahaan besar.

Tren serupa juga terlihat pada Microsoft yang berinvestasi hingga USD 650 juta ke Inflection AI, serta Amazon yang merekrut staf dan pendiri dari startup AI Adept. Kesepakatan tersebut juga menarik perhatian regulator karena berpotensi mengganggu persaingan pasar.

Saat ini, Google juga sedang menghadapi dua gugatan besar lain dari pemerintah AS terkait dominasi pasar mesin pencari dan periklanan digital. Komisi Perdagangan Federal (FTC) bahkan mendukung usulan agar Google membuka akses data pencarian kepada pesaing untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat.

Persaingan di ranah mesin pencari kini semakin ketat, terlebih dengan kehadiran layanan pencarian berbasis AI dan dominasi platform sosial seperti TikTok sebagai sumber informasi bagi generasi muda.

Dengan meningkatnya pengawasan regulasi, perusahaan teknologi seperti Google kini berada di bawah tekanan untuk membuktikan bahwa kemitraan dan inovasi mereka tidak melanggar hukum atau merusak iklim persaingan.

Character AI DOJ AS Google Antimonopoli Persaingan AI 2025 Regulasi Teknologi
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePBB Krisis Dana, Operasi dan Perekrutan Terancam Dihentikan
Next Article Ijazah Asli (KataPolisi), Proses Masih Abu-Abu

Informasi lainnya

Menag Dorong Kolaborasi Global Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

11 November 2025

Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka

1 November 2025

Timor Leste Resmi Bergabung ke ASEAN pada KTT Kuala Lumpur

26 Oktober 2025

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025
Paling Sering Dibaca

Tips Move On Ala Ustaz Hanan Attaki

Islami Assyifa

Enam Penyakit Hati dalam Islam dan Cara Menyembuhkannya

Islami Alfi Salamah

UI di Puncak Ranking, Tercoreng Predator Tambang

Editorial Udex Mundzir

Bank Digital Ubah Cara Kita Mengelola Uang

Bisnis Ericka

Merdeka Jiwa

Gagasan Syamril Al-Bugisyi
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.