Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Guru Besar: Pernyataan Jokowi Picu Konflik Komunikasi Publik

Melalui Siaran Daring, Prof Masduki Menyoroti Implikasi Kontroversi Pernyataan Presiden
ErickaEricka7 Februari 2024 Politik
Presiden Republik Indonesia, Joko widodo
Presiden Republik Indonesia, Joko widodo (.Inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Sleman – Guru Besar Ilmu Komunikasi Indonesia menyatakan kekhawatiran terhadap pernyataan Presiden Jokowi yang memungkinkan kampanye presiden, merasa bahwa hal tersebut dapat mengganggu stabilitas ruang publik.

“Kami melihat praktik komunikasi publik para pemimpin politik di musim pilpres cenderung keruh, tidak mendidik, dan memicu konflik sosial di ranah digital,” kata Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Prof Masduki menyampaikan pernyataan sikapnya secara daring, Rabu (7/2/2024).

Konflik Komunikasi dari Pernyataan Jokowi

Masduki mengatakan, pernyataan Jokowi itu menunjukkan konflik komunikasi. Sebab, tiadanya batasan deklaratif yang tegas antara Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Keluarga dari Cawapres Paslon 2.

Terjadi amplifikasi media nasional terhadap pernyataan ini. Selain itu, berbagai aktivitas politik kenegaraan yang menyertainya menyebabkan penumpukan sikap kritis publik dan memperkuat tendensi pembenaran atas politik dinasti.

Para guru besar juga menyoroti berbagai persoalan kebangsaan dan komunikasi, seperti menguatnya politik yang melibatkan media digital, pemakaian tentara digital, dan merebaknya disinformasi. Tak hanya itu, praktek manipulasi konten digital pun bertujuan melawan semangat demokrasi substansial.

“Yakni warga digital sebagai warga negara mengalami kekerasan sistemik, yang diorkestrasi baik oleh para pendengung, dan politisi di dalam dan di luar kekuasaan politik,” katanya.

Guru Besar Ilmu Komunikasi melihat terjadi kemunduran demokratisasi komunikasi, demokrasi digital dan politik elektoral sebagai keadaan yang saling terkait. Mereka mengimbau agar semua pihak menyelamatkan negara dari ambang otoriterisme ala Orde Baru.

“Lebih jauh, mendorong agar menggelorakan keprihatinan atas situasi politik secara umum yang mengarah pada otoriterisme, politik dinasti, yang merusak tatanan keadaban publik, dan studi komunikasi politik di perguruan tinggi di masa depan,” tambah Masduki.

Tuntutan Keteladanan untuk Jokowi

Guru Besar Ilmu Komunikasi Indonesia juga menuntut Jokowi untuk menunjukkan keteladanan sebagai Kepala Negara. Untuk ini perlunya sikap politik dan praktik komunikasi publik yang konsisten dan ajeg pada kaidah etika.

Mereka menuntut agar Jokowi mengkoreksi pernyataannya yang telah memicu kontroversi publik. Mereka juga menekankan pentingnya bekerja berdasarkan moralitas publik dan menjaga politik elektoral yang beretika dengan memprioritaskan kepentingan bangsa, bukan kepentingan pribadi, keluarga, atau golongan tertentu.

“Kami mengimbau agar semua pihak yang terlibat atau berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 mengedepankan kesadaran dan tanggung jawabnya. Demi menjunjung nilai-nilai demokrasi, etika dan hati nurani,” lanjutnya.

“Penyelenggara pemilu, harapannya partai politik maupun pemilih menghasilkan sikap, keputusan dan perilaku yang dapat menjaga keutuhan dan kelangsungan Indonesia. Demi bangsa yang demokratis, berdaulat dan bermartabat,” kata Masduki menutup.

Pemilu 2024
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleSaingi Coldplay, Kampanye Akbar AMIN Capai 3,5 Juta Antrean
Next Article Ali Hamdi Tegaskan PKS Berkomitmen selalu Bersama Rakyat

Informasi lainnya

MKD Hukum Sahroni, Nafa, dan Eko Patrio, Dua Lolos

5 November 2025

Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Wajib Dukung Program Nasional

30 Oktober 2025

KPU Batalkan Aturan 731/2025, Dokumen Capres-Cawapres Bisa Diakses Publik

16 September 2025

Pakar Hukum Desak Penetapan Tersangka Dito Ariotedjo-Budi Arie

10 September 2025

RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025

9 September 2025

Mendagri Tito Wajibkan Siskamling Aktif di Seluruh RT/RW

9 September 2025
Paling Sering Dibaca

Puasa 72 Jam, Sehatkah Menurut Islam dan Ilmu Kedokteran?

Daily Tips Ericka

Persaingan Global dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Techno Ericka

Membeli Oleh-Oleh yang Bermanfaat dan Bernilai: Tips Agar Tidak Menjadi Sampah

Opini Alfi Salamah

Hindari Kata Kasar, Bisa Dipenjara 4 Bulan!

Daily Tips Udex Mundzir

Juara dari Kebiasaan Kecil 

Profil Adit Musthofa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.