Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Hindari Jebakan Kehidupan

Syamril Al-BugisyiSyamril Al-Bugisyi22 November 2024 Gagasan 406 Views
Simbol Harta, Tahta, Citra, Cinta, dan Wisuda
Ilustrasi Simbol Harta, Tahta, Citra, Cinta, dan Wisuda
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Dalam hidupnya manusia mengejar lima hal yaitu harta, tahta, citra, cinta dan wisuda. Kelima hal ini bisa menjebak manusia ke jalan yang salah. Itu terjadi jika kelimanya dijadikan sebagai tujuan, bukan alat.

Jika harta menjadi tujuan, maka manusia akan menghalalkan segala cara. Harta haram juga diambil apalagi yang syubhat. Maka lahirlah perilaku korupsi, mencuri, menerima sogokan, penipuan dan sejenisnya. Manusia tega mengambil yang bukan miliknya untuk memperkaya diri. Itulah yang terjadi pada para koruptor. Mereka korupsi bukan karena kebutuhan tapi karena keserakahan.

Jika tahta menjadi tujuan maka manusia juga akan sikut kiri sikut kanan, saling menjatuhkan. Membeli suara dengan money politics, manipulasi perhitungan suara, fitnah, menyebar hoax untuk menjatuhkan lawan. Segala cara ditempuh asalkan bisa menang dalam pemilihan.

Lalu pada era media sosial sekarang, muncul fenomena manusia melakukan pencitraan. Ingin membangun image diri yang positif di masyarakat. Posting gambar yang tidak sesuai kenyataan. Flexing dengan memamerkan harta dan kemewahan. Bahkan kadang membuat konten yang melanggar SARA atau membahayakan nyawa. Tujuannya agar terkenal, viral, menambah followers dan lainnya.

Demikian pula dengan cinta. Manusia fitrahnya menyukai lawan jenis. Jika memperturutkan nafsu syahwat maka akan terjebak pada cinta terlarang seperti perzinahan. Atau bisa juga menggunakan sihir, guna-guna dan semacamnya untuk meraih cinta dengan paksa.

Terkait wisuda, manusia juga bisa terjebak jual beli gelar demi meraih sarjana. Muncullah perguruan tinggi abal-abal atau calo jurnal. Meskipun Kemendikbud sudah sangat ketat melakukan pengawasan, terkadang masih ada celah pelanggaran.

Agar terhindar dari jebakan kehidupan maka seharusnya harta, tahta, citra, cinta dan wisuda bukan dijadikan tujuan, tapi hanya sebagai alat. Tujuan utamanya dari semua itu adalah untuk meraih hidup bermakna (meaningful life) karena dapat memberi manfaat bagi orang lain. Meraih hidup bahagia karena memberi, bukan menerima. Bahagia karena membahagiakan orang lain, bukan mengorbankan orang lain.

Agar lebih sempurna, khususnya bagi orang yang beriman, maka harta, tahta, citra, cinta dan wisuda menjadi jalan menuju takwa dan surga. Jalan ketakwaan akan membuat kita berhati-hati dalam bertindak. Harta yang diperoleh akan dicek dua sisi, dari mana sumbernya dan untuk apa penggunaannya. Harus sumbernya halal dan penggunaannya juga baik. Halalan tayyibah.

Tahta, cinta, citra dan wisuda pun juga demikian. Apakah tahta dapat menjadi jalan menyejahterakan rakyat, ditunaikan dengan amanah dan menjadi pemimpin yang adil. Apakah cinta dapat menghindarkan diri dari maksiat. Apakah ilmu memberi manfaat bagi orang lain. Intinya adalah dengan harta, tahta, cinta dan wisuda kita semakin dekat kepada Allah karena melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Harta Tahta Cinta Wisuda Jalan Menuju Takwa Makna Hidup
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleKenaikan PPN Jadi 12 Persen Dikritik, DPR Minta Kajian Ulang
Next Article Investasi PMDN Triwulan III di Kutim Capai Rp1,07 Triliun, Serap 10 Ribu Tenaga Kerja

Informasi lainnya

Memahami Kuasa Pengampunan Negara

1 Agustus 2025

Musik AI Tanpa Hak Cipta

27 Juli 2025

Menunda Beban, Mengutamakan Rakyat

23 Desember 2024

Bonus di Perguruan Tinggi: Kewajiban Institusi Pendidikan

18 Desember 2024

Citra Retak di Balik Kata

7 Desember 2024

Reformasi Polri: Antara Penegak Hukum atau Duta Wisata?

2 Desember 2024
Paling Sering Dibaca

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

Islami Alfi Salamah

Keunikan Sapaan Akrab Laki-Laki di Indonesia

Happy Udex Mundzir

Ibu Rumah Tangga di Musi Banyuasin Raup Penghasilan dari Ternak Jangkrik

Bisnis Silva

Benturan Kekuasaan dan Kemanusiaan

Editorial Assyifa

Jangan Lupa! Palestina Dirampas, Israel Berdiri

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.