Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Ibu Rumah Tangga di Musi Banyuasin Raup Penghasilan dari Ternak Jangkrik

SilvaSilva31 Oktober 2024 Bisnis
Ibu Putri raih Rp3jutaan sekali panen jangkrik
Ibu Putri raih Rp3jutaan sekali panen jangkrik. (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Musi Banyuasin – Dari sebuah lahan kecil di belakang rumahnya, Ibu Putri berhasil mengubah lahan kosong itu menjadi sumber rezeki baru. Bersama sang suami, ia sukses memanen 66 kilogram jangkrik yang mereka kembangkan sejak Juli 2024.

Dengan bantuan Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) Simpati Kencana, Ibu Putri kini bisa merasakan manisnya panen pertama dan mendapatkan omset mencapai Rp3.140.000.

Panen pertama dilakukan pada Agustus 2024, sekitar 35 hari setelah budidaya dimulai. Seluruh hasil panennya langsung dibeli oleh pengepul setempat. Meski sederhana, usaha ini membuka peluang bagi Ibu Putri untuk tetap berpenghasilan tanpa harus meninggalkan keluarganya.

Dukungan positif pun datang dari masyarakat. Dalam kolom komentar di media sosial, seorang netizen bernama Deni Ardiansah memberikan semangat kepada Ibu Putri.

“Semangat Bu, zaman sekarang gak ada kata gengsi. Apa yang kita kerjakan harus tetap semangat,” tulis Deni Ardiansah di akun Facebook.

Namun, tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan masalah pemasaran, terutama bagi usaha skala rumahan.

“Sekarang bukan soal gengsi, setelah panen kemana dan siapa yang tampung. Karena di Indonesia sulit saat pemasaran seperti sayuran contoh timun, kacang panjang, terong, tomat, cabe,” ungkap Cekpen Pehan dalam komentar lainnya.

Menguatkan pendapat tersebut, Komariyah Adi juga mengutarakan kesulitan yang ia alami dalam pemasaran produk hasil olahannya.

“Betul sekali, saya juga bantu suami cari penghasilan, hasil kreasi siap, tapi pemasarannya bingung harus kemana?” tulis Komariyah Adi.

Menurutnya, meskipun telah menjalani berbagai pelatihan, tantangan tetap ada di soal akses pasar.

Ibu Putri menyadari tantangan tersebut. Ia berharap akan ada pelatihan untuk memproduksi telur jangkrik agar usaha jangkriknya bisa berkembang lebih jauh.

“Budidaya jangkrik ini termasuk mudah dan dapat dilakukan di belakang rumah untuk menambah pendapatan keluarga,” ujar Ibu Putri.

Menanggapi hal ini, pengguna akun Wildhan memberi saran kepada Ibu Putri dan calon-calon wirausahawan lainnya agar berhati-hati dalam memulai usaha.

“Lihat kondisi dan peluanglah dulu sebelum terjun ke dunia usaha, jangan ikut-ikutan karena ada yang sudah berhasil,” komentar Wildhan.

Permintaan akan pelatihan dan dukungan untuk usaha jangkrik semakin santer terdengar, bahkan ada netizen lain yang tertarik untuk mengikuti jejak Ibu Putri.

“Minta doanya juga, Bunda. Suami saya juga mau berencana ternak jangkrik. Kalau boleh berbagi ilmunya,” tulis Ekapurwanti penuh harap.

Di balik semangat itu, Riski menyoroti masalah mendasar yang kerap dihadapi pengusaha kecil seperti Ibu Putri.

“Sebenarnya banyak peluang usaha, hanya saja keterbatasan modal, lahan, dan pengetahuan,” ujar Riski.

Dengan meningkatnya kebutuhan pakan burung dan ikan hias, budidaya jangkrik di Musi Banyuasin memiliki prospek cerah. Langkah kecil yang diambil Ibu Putri ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat desa lain untuk mandiri secara ekonomi, meski dalam keterbatasan lahan dan modal.

Ibu Putri Jangkrik Kabar Musi Banyuasin KUEP Simpati Kencana Panen Jangkrik
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleLina Marlina: Sekolah Ramah Anak, Bukan Sekadar Slogan
Next Article SMPN 1 Cisayong Deklarasi Sekolah Ramah Anak

Informasi lainnya

Kenapa Skill Jualan Jadi Kunci Hidup Mandiri

29 Agustus 2025

Mengapa Orang Kaya Rajin Berdonasi?

25 Juni 2025

Tren Paylater Melonjak, Saatnya Melek Finansial

19 Mei 2025

Gratis Ongkir Dibatasi, Saatnya Bisnis Logistik Lebih Sehat

19 Mei 2025

Saatnya Gen Z Pimpin Ekonomi Kreatif Digital

3 Mei 2025

Bank Digital Ubah Cara Kita Mengelola Uang

29 April 2025
Paling Sering Dibaca

Indosat Transformasi Jadi TechCo, Fokus Kembangkan AI dan Jangkau Daerah Rural

Techno Assyifa

Larangan Study Tour: Solusi atau Masalah Baru?

Editorial Udex Mundzir

Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat

Kroscek Alfi Salamah

Menjaga Batasan: Hakmu untuk Hidup Lebih Bahagia

Happy Silva

Bang Sakty: Sulit Jadi Single Bar dengan Banyaknya Organisasi Advokat 

Argumen Alwi Ahmad
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.