Palembang – PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak ingin proyek Lintas Rel Terpadu (LRT) Palembang menjadi tidak digunakan alias terbengkalai. Mereka melakukan berbagai cara untuk meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan LRT Palembang.
Salah satu langkah yang mereka ambil adalah dengan membuka layanan feeder. Aida Suryanti, Manajer Humas PT KAI Divre III, menjelaskan bahwa penyediaan layanan feeder adalah salah satu inovasi yang mereka lakukan untuk mendukung konektivitas LRT Palembang, memberikan kemudahan, dan meningkatkan aksesibilitas LRT Sumsel bagi masyarakat. Langkah ini juga bertujuan untuk melengkapi integrasi antarmoda sebelumnya.
“Saat ini ada 7 koridor Feeder LRT Musi Emas dan akan bertambah secara bertahap,” ungkap Aida kepada CNBC Indonesia, Sabtu (13/5/2023).
Adapun ketujuh koridor feeder tersebut adalah:
1. Stasiun LRT Polresta – via kompleks OPI,
2. Stasiun RSUD – via Sukawinatan
3. Stasiun LRT Asrama Haji – via Talang Betutu,
4. Stasiun DJKA via Terminal Pasar Plaju,
5. Kamboja – Bukit Siguntang via Stasiun LRT Demang,
6. Talang Kelapa – Talang Buruk via Asrama Haji
7. Asrama Haji – Sematang Borang via Jalan Nurdin Panji
Lebih lanjut ia menyebut bahwa keberadaan feeder LRT Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan angkutan pengumpang (feeder) bagi masyarakat pengguna LRT untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang nyaman serta terintegrasi.
Adapun Operasional LRT Sumsel dengan 94 perjalanan setiap hari nya, mulai pukul 05.06 – 20.43 dan jarak antar stasiun (headway) 17 menit dan Saat ini Rata-rata harian penumpang untuk weekday 11.340 dan utk weekend 12.540. Volume penumpang periode Januari sampai dengan 7 Mei 2023 sebanyak 1.301.213 penumpang.
“Ada 13 stasiun yg dilalui dengan 3 stasiun paling ramai naik turun penumpang adalah stasiun Asrama Haji, stasiun Ampera dan stasiun DJKA,” sebut Aida.
