Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Keunikan Sapaan Akrab Laki-Laki di Indonesia

Sapaan mencerminkan kehangatan budaya lokal, cara unik menjalin hubungan antarindividu.
Udex MundzirUdex Mundzir14 Desember 2024 Happy
Sapaan akrab laki-laki Indonesia
Keistimewaan dalam cara laki-laki di Indonesia menyapa satu sama lain.
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Sapaan akrab untuk laki-laki di berbagai daerah Indonesia menjadi salah satu bentuk komunikasi yang mencerminkan nilai budaya, adat istiadat, dan hubungan sosial masyarakat. Sapaan ini sering digunakan untuk menunjukkan rasa hormat, keakraban, dan kedekatan emosional dalam interaksi sehari-hari.

Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sapaan “Mas” sangat umum dipakai untuk laki-laki muda. Sapaan ini menunjukkan rasa hormat sekaligus keakraban. “Mas” bukan hanya sapaan formal, tetapi juga sering digunakan dalam keluarga dan lingkungan pertemanan. Sementara itu, di Jawa Timur, sapaan “Cak” mencerminkan nuansa yang lebih santai dan egaliter. Sapaan ini khas digunakan di Surabaya dan Banyuwangi untuk menunjukkan kebersamaan dalam komunitas.

Di Bali, sapaan “Gus” digunakan untuk laki-laki dari keluarga Brahmana. Sapaan ini tidak hanya menunjukkan kedudukan sosial, tetapi juga identitas budaya yang kuat dalam masyarakat Hindu Bali. Di sisi lain, masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan sapaan “Daeng”. Sapaan ini menjadi simbol penghormatan, terutama untuk laki-laki yang lebih tua atau yang dihormati dalam komunitas.

Di Sumatra Barat, sapaan “Uda” digunakan untuk laki-laki yang lebih tua. Dalam budaya Minangkabau, sapaan ini menandakan rasa hormat terhadap orang yang dianggap memiliki pengalaman atau kedewasaan lebih. Di Sunda, sapaan “Akang” memiliki fungsi serupa, tetapi lebih fleksibel untuk digunakan dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal.

Sapaan Berdasarkan Hubungan Sosial dan Kekerabatan

Sapaan berbasis kekerabatan juga lazim ditemukan di Indonesia. Misalnya, di Kalimantan Selatan, sapaan “Acil” sering dipakai untuk laki-laki dalam lingkup keluarga atau komunitas yang lebih kecil. Meski terdengar sederhana, sapaan ini membawa makna kehangatan dan kasih sayang.

Menurut Rini Kusumaningrum, pengamat budaya Nusantara, “Sapaan adalah cara masyarakat Indonesia mempertahankan harmoni sosial. Setiap sapaan mencerminkan identitas lokal sekaligus menegaskan rasa hormat.

Sapaan Khas Daerah dengan Tradisi Kerajaan

Beberapa daerah yang memiliki tradisi kerajaan atau kesultanan menambahkan unsur formalitas dalam sapaannya. Di Jawa, sapaan “Raden” lazim digunakan untuk laki-laki keturunan bangsawan. Sementara itu, di Sulawesi Selatan, sapaan “Andi” menunjukkan status ningrat seseorang.

Penggunaan sapaan ini biasanya hanya dalam konteks tertentu, seperti acara adat atau pertemuan resmi. Sapaan semacam ini juga mempertegas hierarki sosial yang masih dihormati di beberapa daerah.

Keindahan Budaya Lewat Sapaan

Melalui berbagai sapaan ini, hubungan sosial di masyarakat Indonesia tetap terjalin hangat. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, sapaan-sapaan ini menjadi cermin budaya yang mengajarkan nilai-nilai kesopanan, penghormatan, dan keakraban.

Keunikan ini membuat setiap daerah di Indonesia memiliki cara sendiri untuk merangkul perbedaan budaya, tetapi tetap memprioritaskan rasa hormat dan kebersamaan.

Bahasa Daerah Kearifan Lokal Kebersamaan Indonesia Keunikan Budaya Sapaan Akrab
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleOJK Kaji Merger XL dan Smartfren, Proses Rampung 2025
Next Article 10 Juta Keluarga Indonesia Tak Punya Rumah, Backlog Meningkat

Informasi lainnya

Soft Living: Hidup lebih pelan, bahagia lebih lama

29 Oktober 2025

Thrifting: Gaya Stylish yang Ramah Lingkungan

29 Oktober 2025

AI dan Kearifan Lokal, Kunci Pendidikan Tanggap Bencana

24 Mei 2025

Kerja Seru di Luar Rumah, Bukan Sekadar Gaya

23 Mei 2025

Produk Luar Dominasi Destinasi, Wisata Lokal Tergerus di Rumah Sendiri

22 Mei 2025

Raqsat al-Batriq, Tarian Pinguin yang Bikin Pesta Makin Meriah

8 April 2025
Paling Sering Dibaca

Menebus Dosa Ghibah Menurut Islam

Islami Ericka

7 Aplikasi Jahat yang Harus Segera Anda Hapus

Techno Assyifa

Pentingnya Self-Care dan Cara Menjaganya

Opini Alfi Salamah

Benturan Kekuasaan dan Kemanusiaan

Editorial Assyifa

ASN BKN Boleh WFA 2 Hari Seminggu, Efisiensi Anggaran dan Uji Kinerja Digital

Bisnis Assyifa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.