Mekkah – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa berbagai persoalan yang melingkupi penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 mulai terurai secara bertahap menjelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Hal ini diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI di Mekkah, Senin (2/6/2025).
Nasaruddin mengakui bahwa kompleksitas persoalan sangat tinggi, mulai dari pemisahan rombongan jemaah akibat perbedaan syarikah, lambannya proses penerbitan visa, hingga keterlambatan pembagian Kartu Nusuk. Namun ia bersyukur karena sebagian besar masalah kini telah ditangani.
“Kalau mapping persoalannya luar biasa. Ada semacam kekuatan luar biasa, persoalan rumit begitu terurai satu per satu bisa mengerucut,” ujar Nasaruddin.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Timwas DPR yang dinilai aktif membantu mencari solusi di lapangan. Menurutnya, kolaborasi antara petugas haji dan otoritas Arab Saudi berjalan cukup efektif, meskipun masih terdapat sejumlah koreksi kecil yang perlu disempurnakan.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menjelaskan teknis pergerakan jemaah pada puncak haji mendatang. Sekitar 67.000 jemaah akan mengikuti skema Murur, yakni langsung menuju Mina tanpa bermalam di Muzdalifah. Skema ini ditujukan bagi jemaah lansia, kelompok risiko tinggi, serta pendamping mereka.
“Biasanya selalu ada saja yang di toilet atau di mana ketiduran. Jadi kita sisir oleh Linjam (Pelindungan Jamaah),” jelas Hilman, menekankan kesiapsiagaan petugas dalam memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal di Arafah.
Sebanyak 67 persen dari total jemaah haji reguler tetap akan melaksanakan mabit di Muzdalifah sesuai ketentuan. Selain itu, terdapat sekitar 18,2 persen jemaah yang akan mengikuti tanazul, yaitu langsung kembali ke hotel setelah melontar jumrah di Mina.
Dengan semakin dekatnya puncak pelaksanaan haji, pemerintah berharap seluruh mekanisme yang telah disiapkan dapat berjalan lancar demi kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah.
