Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Pakar Keamanan Siber Ungkap Bahaya Kesalahan Kurs Rupiah di Google

Kesalahan tampilan nilai tukar rupiah di Google memicu keresahan publik dan berpotensi berdampak pada sektor keuangan. Pakar keamanan siber menyoroti pentingnya verifikasi data dari sumber resmi.
AssyifaAssyifa1 Februari 2025 Ekonomi
Kesalahan Kurs Rupiah di Google
Ahli Keamanan Siber Mengungkap Ancaman dari Kesalahan Data Kurs Rupiah di Google (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Kesalahan tampilan kurs rupiah di mesin pencarian Google pada Sabtu (1/2/2025) menarik perhatian publik dan pakar keamanan siber. Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, mengatakan ketergantungan masyarakat pada Google sebagai sumber informasi keuangan dapat berisiko jika data yang ditampilkan tidak akurat.

Pada pencarian Google, nilai tukar rupiah terhadap 1 dolar AS sempat tercatat Rp8.170,65, jauh di bawah nilai resmi yang dirilis Bank Indonesia (BI), yaitu Rp16.340,30 untuk kurs jual dan Rp16.177,70 untuk kurs beli.

“Kesalahan seperti ini bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk gangguan teknis, variasi sumber data, kesalahan input manusia, atau bahkan kemungkinan manipulasi sistem,” ujar Pratama dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2025).

Menurutnya, Google mengandalkan algoritma untuk menarik data dari berbagai sumber eksternal, seperti lembaga keuangan, penyedia data ekonomi, dan pasar valuta asing. Jika terjadi gangguan teknis atau perbedaan pembaruan data, kurs yang ditampilkan bisa menjadi tidak akurat.

Ia juga menyoroti kemungkinan kesalahan input manusia dalam memasukkan data kurs. Jika tidak melewati proses verifikasi otomatis yang ketat, kesalahan ini bisa berdampak luas.

Kesalahan kurs yang berlangsung cukup lama tanpa koreksi dapat menimbulkan kebingungan, keresahan, hingga dampak finansial bagi masyarakat, pelaku bisnis, dan investor.

“Seorang eksportir yang menetapkan harga jual berdasarkan nilai tukar Google bisa mengalami kerugian besar jika angka tersebut ternyata salah,” ujar Pratama.

Selain itu, wisatawan atau pekerja migran yang ingin menukar uang mereka juga bisa salah perhitungan jika hanya mengandalkan informasi dari Google tanpa melakukan verifikasi ke sumber resmi seperti BI, Bloomberg, Reuters, atau OANDA.

Menurut Pratama, Google sebagai penyedia informasi seharusnya lebih bertanggung jawab dalam memastikan akurasi data yang ditampilkan.

“Jika kesalahan ini tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dikategorikan sebagai penyebaran informasi menyesatkan atau bahkan hoaks,” tegasnya.

BI sendiri telah mengklarifikasi bahwa kesalahan ini berasal dari pihak ketiga yang memasok data ke Google, dan bukan dari sistem resmi pemerintah Indonesia.

Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi silang terhadap informasi keuangan sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan transaksi internasional atau perdagangan valuta asing.

Bank Indonesia Google Error Keamanan Siber Kurs Rupiah Nilai Tukar Mata Uang
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGoogle Tampilkan Rupiah Rp8.170 per Dolar AS, Bank Indonesia Bantah
Next Article Pramono Anung akan Rombak Gapura Batas Wilayah di Jakarta

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Tom Lembong dan Kriminalisasi Kebijakan Publik

Editorial Udex Mundzir

Ibu Rumah Tangga di Musi Banyuasin Raup Penghasilan dari Ternak Jangkrik

Bisnis Silva

Sensasi Tak Terlupakan Menginap Bersama Keluarga di Mercure & Ibis Samarinda

Travel Alwi Ahmad

XL dan Smartfren Merger, Siapa Pimpinan Baru XLSmart?

Techno Silva

Prabowo itu Bayang-Bayang Jokowi atau Pemimpin Baru?

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.