Bandung – Angka sindrom metabolik terus mengintai, terutama di kalangan lansia. Pemeriksaan rutin menjadi langkah penting demi mencegah komplikasi penyakit kronis.
Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Islam Bandung (Unisba) mengadakan pemeriksaan kesehatan di Masjid An-Nuur, RW 06, Jatimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Sabtu (21/10/2023). Kegiatan ini melibatkan 50 peserta, yang terdiri dari pria dan wanita berusia 35 hingga 88 tahun.

Pemeriksaan meliputi kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Ketiga indikator ini dikenal sebagai faktor risiko sindrom metabolik, yang dapat memicu penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, diabetes tipe 2, dan stroke.
“Lansia lebih rentan terhadap sindrom metabolik karena faktor usia dan pola makan yang kurang terjaga,” jelas salah satu tim pelaksana kegiatan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah peserta memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari normal, terutama pada mereka yang berusia di atas 60 tahun. Menurut Rahmawati (2022), bertambahnya usia meningkatkan risiko hiperkoesterolemia karena penurunan fungsi hormon seperti insulin, pertumbuhan, dan androgen.
“Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tinggi lemak juga memicu penumpukan kolesterol dalam tubuh,” tambah tim medis.
Selain itu, lansia cenderung mengalami penurunan metabolisme, sehingga kolesterol tidak dapat dipecah dengan optimal. Akibatnya, risiko penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung semakin tinggi.
Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi, di mana peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya pola hidup sehat. Para peserta diajak untuk menjaga pola makan seimbang, rutin memeriksakan kesehatan, dan meningkatkan aktivitas fisik.
“Kami berharap hasil pemeriksaan ini bisa menjadi pengingat untuk mulai menjaga kesehatan lebih baik,” ujar salah satu mahasiswa Farmasi Unisba.
Pemeriksaan kesehatan ini memberikan gambaran awal risiko metabolik pada masyarakat, khususnya lansia. Langkah sederhana seperti mengurangi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi, serta rajin berolahraga, dapat membantu menekan risiko penyakit kronis.
