Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mengikuti High Level Meeting pengendalian inflasi yang digelar secara virtual oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Senin (10/3/2025), dan dihadiri oleh Ahyani Fadianur Diani bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kukar.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud, didampingi Wakil Gubernur H. Seno Aji serta Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni. Fokus utama diskusi adalah pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), khususnya selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dalam arahannya, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pihak untuk memastikan ketersediaan pangan, distribusi yang lancar, serta harga yang terjangkau,” ujar Rudy Mas’ud.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, pedagang, dan distributor agar menghindari perilaku konsumsi berlebihan yang dapat memicu lonjakan harga di pasar.
Sementara itu, Ahyani Fadianur Diani melaporkan bahwa inflasi di Kukar masih terkendali, bahkan menjadi yang terbaik di Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, inflasi di Kukar tetap terjaga dan tidak mengalami lonjakan signifikan seperti di beberapa daerah lainnya,” ungkap Ahyani.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Kukar akan segera menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) guna memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Dalam pelaksanaan GPM nanti, kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan Bulog. Untuk komoditas seperti daging ayam, Pemkab sudah berkoordinasi dengan para pengusaha agar bisa dijual dengan harga dasar,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan, diharapkan inflasi di Kukar tetap terkendali sehingga masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan kondisi ekonomi yang stabil.

