Jakarta – Para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memeriksa kesiapan maktab dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji di Makkah.
70 Markaz Akan Melayani 229 Ribu Jamaah Haji Indonesia
Ada 70 maktab atau markaz yang akan melayani 229 ribu jamaah haji Indonesia. Mereka tergabung dalam Kantor Layanan Asia Tenggara.
Maktab bertanggung jawab dalam mempersiapkan layanan akomodasi, transportasi, dan termasuk juga katering, khususnya makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023.
Setelah menjalani ibadah Arbain yakni sholat wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi, mereka akan berangkat ke Makkah.
“Jamaah kloter pertama diperkirakan masuk ke Makkah pada 2 Juni 2023. Hari ini kita lakukan pengecekan kesiapan maktab dalam memberikan layanan,” kata Subhan di Makkah, Sabtu (20/5/2023).
Konsul Haji KJRI Jeddah Ikut Dampingi
Ikut mendampingi, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, dan Sekretaris Daker Makkah Tawwabuddin.
“Kita ingin memastikan seluruh layanan maktab sudah siap sebelum jamaah datang,” ujar Subhan usai meninjau sejumlah Kantor Maktab di Iskan Makkah.
“Setibanya di Makkah, paspor jamaah akan disimpan oleh maktab masing-masing. Jadi maktab harus menyiapkan tempat penyimpanan khusus,” jelas Subhan.
Ia mengatakan, paspor jamaah tersimpan di maktab agar tidak hilang. Sebagai pengganti identitas, jamaah telah diberikan gelang. Jamaah bisa mengambil pasport lagi saat mereka akan pulang ke Tanah Air bagi gelombang pertama atau saat mau ke Madinah bagi gelombang kedua.