Jakarta – Ibarat benteng yang harus selalu siaga, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kini dihadapkan pada tantangan keamanan yang semakin kompleks. PT Nawakara Perkasa Nusantara memperkenalkan solusi Integrated Security Solutions (ISS) untuk menjawab kebutuhan ini, memadukan kekuatan personel, teknologi pemantauan modern, serta sistem manajemen risiko.
General Manager Regional Office Pekanbaru Nawakara, Joni Afrizal, menegaskan bahwa keandalan operasional PLTU sangat vital untuk menjamin kelangsungan pasokan listrik kepada masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan sistem keamanan canggih menjadi prioritas utama.
“ISS kami dirancang khusus untuk sektor berisiko tinggi seperti PLTU. Sistem ini menekankan integrasi antara manusia, teknologi, dan prosedur kerja,” kata Joni, Minggu (27/4/2025).
ISS dari Nawakara tidak hanya mengandalkan pengamanan fisik, namun juga melibatkan Security Risk Assessment (SRA) yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lokasi.
Strategi pengamanan mencakup penempatan personel, pengaturan akses, pemasangan perangkat pemantauan, hingga simulasi penanganan insiden, dengan sistem yang terus diperbarui untuk mengantisipasi berbagai ancaman baru.
Salah satu contoh implementasi sistem ini adalah di PLTU Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Pembangkit berkapasitas 2 x 7 MW ini berkontribusi sebesar 0,4 persen terhadap kelistrikan Pulau Sumatera dan menyuplai sekitar 1,3 persen kebutuhan listrik Provinsi Riau.
“PLTU Tembilahan merupakan salah satu pembangkit strategis di Asia Tenggara, dan sistem keamanannya harus setara dengan kompleksitas risikonya,” tutur Joni menegaskan pentingnya sistem keamanan yang adaptif dan terintegrasi.
Dengan meningkatnya tantangan di sektor energi, penerapan sistem keamanan berbasis teknologi diharapkan menjadi standar baru dalam menjaga keandalan operasi PLTU di seluruh Indonesia.