Jakarta – Di balik kabar mengejutkan penunjukan komedian Cak Lontong sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa keputusan itu bukan semata berdasarkan popularitas, tetapi karena latar belakang dan kapasitas profesional yang dimiliki para figur terpilih.
“Siapa sih yang meragukan Pak Sutiyoso, Dirut Garuda, dan juga Cak Lontong? Mereka adalah sosok profesional,” ujar Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Ia mengacu pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang mengangkat Lies Hartono (Cak Lontong), Sutiyoso, dan Irfan Setiaputra dalam jajaran komisaris perusahaan pelat merah tersebut.
Menurut Pramono, meski pemilihan nama-nama ini sempat menimbulkan tanda tanya, namun ketiganya dinilai mampu memperkuat arah pengawasan dan strategi bisnis Ancol ke depan. Pramono juga menjamin tidak ada perubahan dalam jajaran direksi, sehingga stabilitas manajerial tetap terjaga.
“Dalam periode awal saya, Ancol memang akan jadi fokus khusus, termasuk konektivitas dengan JIS agar urusan parkir dan transportasi saat event bisa lebih baik,” katanya menambahkan.
Penunjukan tersebut disahkan dalam RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol pada Sabtu (26/4/2025). Dalam susunan baru, Irfan Setiaputra ditetapkan sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
Sementara Cak Lontong dan Sutiyoso menjabat sebagai Komisaris. Jajaran direksi tetap dipimpin oleh Winarto sebagai Direktur Utama.
Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Daniel Windriatmoko, mengatakan keputusan ini bertujuan untuk menyegarkan struktur komisaris demi menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang. Ia menyebut formasi baru ini akan efektif sejak RUPST ditutup.
Bagi publik, kehadiran tokoh publik seperti Cak Lontong di jajaran komisaris perusahaan milik daerah ini mungkin mengejutkan.
Namun, menurut Pramono, pendekatan baru ini merupakan bentuk pembaruan untuk menjangkau sinergi yang lebih luas antara profesionalisme dan komunikasi publik.
