Kukar – Seperti embusan angin segar yang membawa kesejukan ke pelosok kampung, program Rp50 juta per Rukun Tetangga (RT) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi terobosan baru dalam percepatan pembangunan lingkungan berbasis kebutuhan warga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menuturkan bahwa dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kecil namun vital di lingkungan masyarakat.
“Kita ingin RT bisa cepat merespons kebutuhan warganya, tidak perlu lagi menunggu lama anggaran dari desa,” ujar Arianto.
Dana Rp50 juta per RT ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seperti perbaikan jalan lingkungan, pembangunan pos keamanan lingkungan (poskamling), pengadaan lampu jalan, gotong royong pembersihan, hingga mendukung kegiatan sosial kemasyarakatan seperti perayaan hari besar keagamaan.
Arianto menjelaskan bahwa program ini bertujuan memotong birokrasi panjang yang kerap memperlambat realisasi pembangunan kecil di tingkat komunitas. Dengan adanya alokasi dana langsung ke RT, keputusan penggunaan anggaran bisa lebih cepat, transparan, dan sesuai kebutuhan prioritas masing-masing lingkungan.
Untuk memastikan akuntabilitas, setiap RT yang menerima dana wajib membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang diverifikasi oleh desa dan kecamatan. Selain itu, DPMD Kukar juga menyiapkan tim monitoring untuk mengawasi penggunaan anggaran agar tepat sasaran.
“Program ini juga melatih RT agar terbiasa mengelola dana dengan baik dan transparan, sebagai bentuk miniatur pengelolaan keuangan publik,” tambah Arianto.
Hingga [April 2025], sebagian besar RT di Kukar telah menerima pencairan tahap pertama, dan hasilnya terlihat nyata dalam berbagai perbaikan fisik lingkungan. Masyarakat pun menyambut positif program ini, karena merasa lebih cepat dilayani dan memiliki kontrol langsung terhadap kebutuhan lingkungannya.
Dengan terus memperkuat pelaksanaan program ini, Kukar berharap seluruh wilayahnya dapat berkembang menjadi lingkungan yang lebih aman, bersih, produktif, dan berdaya saing.