Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Pulau Sumba, Surga Eksotis Baru

Sumba dipandang sebagai solusi sempurna untuk wisata alam dan wellness yang tak lagi bisa dijangkau Bali.
Alfi SalamahAlfi Salamah18 Juli 2025 Travel
Rekomendasi Tempat Healing
Ilustrasi Pulau Sumba
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Pulau Sumba kini jadi magnet global. Dikenal sebagai alternatif eksklusif setelah Bali, Sumba semakin mencuri perhatian wisatawan dengan pesona alam yang masih asli, budaya terdalam, dan fasilitas eco-resort berkualitas tinggi.

Resor-resor mewah seperti NIHI Sumba bukan sekadar tempat menginap, melainkan destinasi tujuan itu sendiri. Terletak di tepi pantai berpasir putih dan laut biru jernih, NIHI menawarkan paket lengkap: penginapan ramah lingkungan, makanan lokal premium, serta aktivitas luar ruang seperti menunggang kuda di tepi pantai. Sebagai pionir eco‑resort, NIHI menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa berpadu dengan kemewahan.

Kuda di Sumba bukan hanya simbol budaya, tetapi juga bagian dari pengalaman wisata unik. Tur berkuda di pantai senja memungkinkan pengunjung menyatu dengan lanskap, sambil menikmati matahari terbenam yang dramatis. Ada pula spa khusus dengan horse therapy, di mana interaksi lembut dengan kuda digunakan untuk relaksasi fisik dan mental — perpaduan terobosan antara wellness dan budaya lokal.

Fenomena ini tumbuh berdasarkan keunikan budaya Sumba: upacara adat, tarian khas, dan tenun ikat yang kaya warna. Banyak resor memfasilitasi tur ke desa-desa tradisional yang masih menjaga pola hidup leluhur. Wisatawan dapat menyaksikan langsung proses tenun ikat, berbincang dengan pengrajin, dan membeli hasil karya sebagai bentuk dukungan ekonomi langsung kepada masyarakat lokal.

Secara sosial dan ekonomi, pariwisata alternatif ini mendorong peningkatan pendapatan desa. Model community-based tourism menciptakan dampak positif: penginapan dikelola warga, katering makanan disuplai dari petani lokal, dan biaya kunjungan adat langsung masuk ke desa. Pendekatan ini lebih adil dibanding pariwisata massal.

Namun, tantangan juga nyata. Infrastruktur di beberapa kawasan masih minim, aksesibilitas terbatas, dan harga relatif tinggi menjadikan Sumba hanya dapat dijangkau segmen wisatawan berduit. Karena itu, masih perlu sinergi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk membangun infrastuktur dasar, seperti jalan dan transportasi, tanpa menghilangkan karakter asli pulau.

Layaknya Bali di era sebelum oversaturasi, Sumba memiliki potensi besar. Agar tetap eksklusif dan lestari, regulasi ketat diperlukan. Misalnya, kuota wisatawan per lokasi, standar operasional eco-resort yang jelas, pengelolaan sampah organik dan plastik, serta sertifikasi wisata budaya. Ini semua menjaga ekosistem alam dan sosial agar tak terdegradasi.

Di ranah wellness, integrasi terapi alam dan budaya bisa dikembangkan. Selain yoga di pantai atau spa kuda, Sumba bisa menawarkan paket retreat holistik yang menggabungkan meditasi tradisional, mandi lumpur alami, dan konsumsi pangan etnik berbasis herbal lokal. Hal ini akan memperkaya variasi dan daya tarik destinasi secara memikat.

Selain itu, promosi harus lebih strategis dan pintar. Digital marketing melalui perjalanan influencer wellness, liputan travel vlog, dan media internasional sangat efektif. Namun perlu diimbangi edukasi tentang etika berkunjung: berpakaian sopan dalam tradisi adat, menjaga kebersihan pantai, serta menghormati ritual lokal. Ini akan menjaga citra Sumba agar tetap berkualitas dan berkelanjutan.

Pengembangan juga harus memperhatikan aspek sosial: keberhasilan ekonomi harus dirasakan merata. Revitalisasi desa wisata, pelatihan pemandu lokal, dan pembentukan UMKM mini tourism (kerajinan, kuliner) adalah langkah strategis. Sekaligus menjaga keunikan budaya yang menjadi akar daya tarik Sumba.

Sumba saat ini menunjukkan bahwa ada cara lain untuk menikmati keindahan alam dan budaya secara eksklusif tanpa mengorbankan kelestarian. Resor-resor ramah lingkungan, wisata menunggang kuda di pantai, spa berbasis hewan, budaya tradisional, dan keramahan masyarakat setempat telah membuka babak baru pariwisata berkualitas.

Sumba bukan hanya destinasi pengganti Bali, tetapi surga eksotis yang memadukan alam, budaya, dan wellness dalam harmoni yang berkelanjutan. Ini adalah perjalanan wisata kelas atas yang cerdas dan bermakna.

Destinasi Wisata Baru Pulau Sumba Tips Traveling Aman Wisata Alam
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleWisata Instagramable Jadi Pangsa Pasar Baru
Next Article Kukar Bentuk Satgas Program MBG Nasional

Informasi lainnya

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

13 November 2025

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

13 November 2025

Menepi di Jejeran Cemara & Laut Lepas Pangempang

28 Oktober 2025

Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Menyimpan Pesona Budaya dan Alam

15 September 2025

Curug Pelangi, Panorama Air dan Cahaya

3 September 2025

Keindahan Ranu Kumbolo, Surga Tersembunyi di Punggung Semeru

3 September 2025
Paling Sering Dibaca

Jenis-Jenis Bunga, Mengungkap Keindahan dan Pesan di Baliknya

Opini Alfi Salamah

Rhenald Kasali: Merantau, Sekolah Kehidupan yang Sesungguhnya

Profil Udex Mundzir

Kisah Inspiratif dari Medan Pertempuran Uhud: Pelajaran Berharga

Islami Alfi Salamah

Tren Makanan Sehat di 2024

Food Alfi Salamah

Israel vs Iran: Medan Dominasi, Bukan Lagi Proxy

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.