Cisayong – SMPN 1 Cisayong mengadakan workshop bertema Perencanaan Berbasis Data (PBD) Tahun Anggaran 2024 pada Senin (23/12/2024). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi dalam menggunakan data untuk menyusun rencana pendidikan yang efektif dan berbasis kebutuhan sekolah.
Acara ini dipimpin oleh Kepala Sekolah, Dida Nurhayati, S.Pd., M.Pd., serta dihadiri oleh Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dudi Rohdinulhak, M.Pd., yang menjadi narasumber utama. Dalam sambutannya, Dudi Rohdinulhak memaparkan visi Kabupaten Tasikmalaya yang diarahkan untuk menjadi daerah religius Islami.
“Visi ini diterjemahkan dalam misi program pendidikan 13 tahun, yang mencakup akses mudah ke pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Untuk melihat capaian program ini, evaluasi sangat diperlukan, mulai dari sinkronisasi data Dapodik dengan data kepegawaian dan data kependudukan,” jelas Dudi.
Dudi juga menyoroti pentingnya validasi data untuk pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
“Sarana dan prasarana harus ditingkatkan dengan data yang benar-benar valid. Validasi ini menjadi dasar untuk menyusun rencana yang lebih akurat,” tambah Dudi.
Lebih lanjut, Dudi menjelaskan fungsi Asesmen Nasional sebagai survei untuk menilai kinerja sekolah.
“Asesmen Nasional memberikan gambaran menyeluruh tentang capaian sekolah. Hasil asesmen ini kemudian dituangkan dalam rapor pendidikan yang menunjukkan sejauh mana sekolah mampu mencapai target-targetnya,” paparnya.
Dalam workshop ini, peserta mempelajari berbagai aspek pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan data pendidikan, termasuk penggunaan teknologi untuk mendukung pengelolaan data, seperti evaluasi kinerja siswa dan pengalokasian sumber daya sekolah.
Dudi juga menyoroti tantangan pendidikan yang tidak hanya dialami di daerah terpencil.
“Bukan hanya di daerah terpencil yang kesulitan akses pendidikan, tetapi bahkan di wilayah perkotaan, tantangan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas masih ada. Ini yang harus kita atasi bersama,” ujarnya.
Kepala SMPN 1 Cisayong, Dida Nurhayati, menyampaikan bahwa sekolahnya tidak hanya menilai prestasi berdasarkan kemenangan dalam perlombaan.
“Kami tidak hanya berfokus pada juara-juara lomba sebagai prestasi. Kami mengupayakan perbaikan sikap sebagai prestasi dalam pendidikan di SMPN 1 Cisayong,” ungkap Dida.
Salah satu peserta, Evis Santika, seorang guru di SMPN 1 Cisayong, merasa kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kami jadi lebih memahami bagaimana data dapat digunakan untuk menyusun rencana yang lebih efektif dan terukur,” katanya.
Melalui workshop ini, SMPN 1 Cisayong diharapkan mampu menjadi pelopor dalam penerapan perencanaan berbasis data di Kabupaten Tasikmalaya. Langkah ini juga mendukung visi pemerintah untuk menciptakan generasi unggul dan berdaya saing tinggi di masa depan.
