Tasikmalaya – “Jurnalisme adalah seni komunikasi,” ujar Udex Mundzir, memulai workshop jurnalistik di Quranic Science Boarding School (QSBS) Al-Kautsar 561. Workshop yang digelar pada Sabtu (9/11/2024) ini bertujuan meningkatkan literasi dan keterampilan menulis siswa serta memperkuat branding sekolah.
Workshop yang berlangsung di Ruang Serbaguna QSBS ini dihadiri 25 peserta, terdiri dari siswa dan guru. Kegiatan dimulai sejak pagi, diawali sambutan hangat dari pengasuh pesantren Hj. Tati Susilawati dan H. Asep Juandi. Dalam pesan penyambutannya, Tati berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi siswa QSBS untuk mengasah kemampuan jurnalistik dan menambah wawasan literasi mereka.
Udex Mundzir, yang diundang sebagai narasumber, menjelaskan bahwa jurnalistik tidak hanya soal menulis berita.
“Ini adalah seni komunikasi yang memadukan fakta, analisis, dan etika untuk memberikan informasi yang bermakna kepada masyarakat,” jelas Udex di hadapan para peserta.
Ia juga menyampaikan bahwa kualitas berita yang baik adalah yang mampu membangkitkan emosi pembaca dan membuat mereka tertarik untuk menyelesaikan bacaan hingga akhir.
Kegiatan ini turut dipandu oleh guru BK, Wulan, yang berharap agar para siswa dapat menyerap ilmu jurnalistik dalam waktu singkat.
“Semoga ilmu yang disampaikan hari ini bisa diterapkan dan siswa dapat menghasilkan tulisan berita yang baik,” harap Wulan penuh antusias.
Dalam sesi tanya jawab, peserta tampak bersemangat mengajukan berbagai pertanyaan seputar jurnalistik. Nazmi, salah satu peserta, bertanya apakah menjadi jurnalis harus menempuh pendidikan di jurusan jurnalistik.
“Tidak harus, tapi jika memiliki pendidikan formal di jurnalistik tentu akan lebih baik,” jawab Udex mengulas berbagai pengalaman.
Sementara itu, Akhla menanyakan tips menulis berita yang baik. Udex menekankan pentingnya latihan rutin dan konsistensi dalam menulis.
“Kuncinya adalah berlatih dan konsisten. Selain itu, coba gunakan teknik ‘mirroring’, atau meniru gaya tulisan yang baik,” jawab Udex sambil menekankan pentingnya ketekunan dalam berlatih menulis.
Selain itu, seorang peserta juga bertanya tentang cara mendapatkan data yang akurat apabila tidak memiliki jaringan informasi yang luas. Udex mengingatkan bahwa tidak semua data bisa didapatkan dengan mudah, dan ada etika serta teknik tersendiri dalam mengumpulkan informasi yang kredibel.
“Tentu, ada informasi yang tidak dapat dipublikasikan begitu saja. Penting bagi jurnalis untuk memahami batas-batas informasi yang boleh dipublikasikan,” jelasnya.
Workshop ini berhasil meningkatkan minat peserta untuk mendalami dunia jurnalistik dan memperkaya pemahaman mereka mengenai pentingnya literasi dalam era digital saat ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan siswa-siswi QSBS Al-Kautsar 561 dapat mengembangkan keterampilan menulis yang baik dan memiliki pemahaman mendalam tentang etika jurnalistik.
