Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) resmi mengumumkan merger pada Rabu (11/12/2024). Hasil penggabungan ini membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Salah satu pertanyaan yang muncul adalah siapa yang akan menjadi pemimpin baru perusahaan telekomunikasi ini.
Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood, menyatakan bahwa seleksi manajemen menjadi bagian penting dari proses merger.
“Kami akan menginformasikan kepada pasar terkait hal ini dalam tiga hingga empat pekan mendatang,” ujar Vivek dalam konferensi pers di Gedung Cyber 2, Jakarta.
Menurut Vivek, jajaran Board of Directors (BOD) akan diisi dengan pembagian kandidat 50:50 antara Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, yang masing-masing menjadi pemegang saham pengendali dengan 34,8 persen.
“Prosesnya tak hanya nominasi, tetapi juga memastikan kandidat terbaik mengisi fungsi berbeda di BOD,” tambahnya.
Merger ini menghasilkan nilai gabungan pra-sinergi lebih dari US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun. Axiata dan Sinar Mas akan memiliki pengaruh yang sama dalam keputusan strategis perusahaan.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menjelaskan bahwa proses merger diperkirakan selesai dalam tiga bulan, bergantung pada persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Bursa Efek Malaysia.
“Timeline ini indikatif. Kami usahakan agar proses selesai dalam tiga bulan,” ujar Dian.
Dengan merger ini, XLSmart diharapkan dapat memperkuat layanan telekomunikasi di Indonesia melalui sinergi teknologi dan jaringan dari kedua perusahaan.