Menjelang pencoblosan Pilkada Sampang 2024 pada 27 November mendatang, suasana politik semakin memanas. Hasil survei terbaru oleh ELSIPOL pada November 2024 menunjukkan pasangan KH Muhammad Bin Muafi Zaini dan H Abdullah Hidayat (Mandat) unggul tipis dengan elektabilitas 39,5%. Pasangan H Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) berada di posisi kedua dengan 35%.
Namun, survei ini juga mencatat bahwa 25,5% responden belum menentukan pilihan. Angka tersebut menunjukkan bahwa suara pemilih mengambang masih sangat menentukan dalam persaingan ketat ini.
Pasangan Mandat terlihat unggul berkat dukungan kuat dari komunitas pesantren dan jaringan tokoh masyarakat yang solid. Visi mereka yang menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat, terutama sektor agribisnis dan pendidikan, telah menarik simpati luas.
Sementara itu, pasangan Jimad Sakteh mengandalkan program pembangunan infrastruktur dan keberhasilan mereka di bidang birokrasi. Pendekatan ini mendapat dukungan dari kalangan pemilih muda dan pengusaha kecil yang menginginkan akselerasi pembangunan.
Meskipun survei menunjukkan keunggulan Mandat, berbagai tantangan muncul menjelang hari pencoblosan. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga kondusivitas di tengah eskalasi konflik yang sempat terjadi.
Insiden kekerasan pada 17 November 2024 di Kecamatan Ketapang yang melibatkan pendukung salah satu pasangan calon memicu kekhawatiran akan stabilitas keamanan.
Forkopimda Sampang telah mengambil langkah antisipatif dengan menggelar pertemuan bersama tokoh masyarakat untuk meredam ketegangan. Aparat keamanan juga bersiaga secara intensif untuk mengamankan distribusi logistik pemilu dan menjaga keamanan di TPS.
Suara pemilih mengambang menjadi kunci utama dalam menentukan hasil Pilkada Sampang 2024. Dengan 25,5% responden belum menentukan pilihan, kedua pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk meraih dukungan di saat-saat terakhir.
Pemilih mengambang biasanya dipengaruhi oleh faktor emosional dan isu-isu lokal yang relevan. Seperti isu pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur desa, dan akses terhadap layanan kesehatan. Pada masa tenang ini, strategi tidak langsung seperti penguatan narasi positif dan pendekatan melalui tokoh masyarakat dapat menjadi faktor penentu.
Masyarakat Sampang memiliki harapan besar agar Pilkada tahun ini berjalan dengan aman, damai, dan bebas dari konflik. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang telah mengimbau seluruh pasangan calon dan pendukungnya untuk mematuhi aturan masa tenang yang berlangsung sejak 24 November 2024.
Masa tenang ini adalah waktu penting bagi pemilih untuk merenungkan pilihan mereka tanpa intervensi kampanye. Selain itu, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terus mengawasi potensi pelanggaran. Termasuk politik uang dan kampanye terselubung, yang dapat merusak integritas pemilu.
Hasil survei November 2024 menunjukkan bahwa pasangan Mandat masih menjadi unggulan, tetapi jarak elektabilitas dengan pasangan Jimad Sakteh sangat tipis. Suara pemilih mengambang, yang mencapai lebih dari seperempat total responden, akan menjadi penentu utama siapa yang akan memimpin Sampang lima tahun ke depan.
Dengan suasana yang semakin kompetitif, masyarakat Sampang diharapkan tetap menjaga suasana damai dan memanfaatkan hak pilihnya dengan bijak pada 27 November 2024. Pilkada kali ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga mencerminkan kualitas demokrasi lokal yang matang.
