Bekasi – Sampah tak melulu sampah, minyak jelantah pun punya cerita berbeda. Itulah yang dipelajari siswa SDN 01 Rawalumbu, Jumat (23/11/2024), dalam program pengabdian masyarakat dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) bersama Labtek Apung.
Kegiatan ini mengusung tema “Perlunya Pengenalan Dampak Limbah Minyak Jelantah dan Solusi Pengelolaannya kepada Anak-Anak.” Didukung Direktorat Pemberdayaan dan Pengabdian kepada Masyarakat UI, PT Pertamina Hulu Rokan, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk, program ini mengedukasi siswa tentang bahaya minyak jelantah terhadap lingkungan dan cara pengelolaannya.
“Kami ingin anak-anak memahami bahwa limbah rumah tangga seperti minyak jelantah bukan sekadar limbah, tetapi bisa dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti sabun ramah lingkungan atau bahan bakar alternatif,” ujar Evi Frimawaty, Dosen SIL UI, dalam siaran persnya.
Tak hanya teori, siswa kelas 6 juga diajak praktik langsung membuat sabun dari minyak jelantah. Kegiatan ini menunjukkan bahwa limbah bisa dimanfaatkan dengan kreativitas.
“Melihat antusiasme siswa, kami yakin mereka dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga masing-masing,” tambah Evi.
Selain itu, tim memberikan wawasan tentang pengumpulan minyak jelantah di rumah untuk disalurkan ke komunitas pengelola limbah. Kepala Sekolah SDN 01 Rawalumbu, Abdul Munir, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.
“Melalui program seperti ini, siswa kami mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk membentuk kebiasaan baik dalam mengelola limbah rumah tangga,” ungkap Abdul Munir.
Komitmen UI dalam pengabdian masyarakat terlihat nyata melalui program ini. Harapannya, program serupa bisa dilaksanakan di wilayah lain untuk mencetak generasi muda yang peduli lingkungan.
