Kabar mengejutkan datang dari dunia ilmu pengetahuan. Daniel Kahneman, psikolog peraih Nobel Ekonomi, memilih mengakhiri hidupnya melalui bantuan medis di Swiss. Keputusan ini diambilnya karena keyakinan bahwa penderitaan di usia tua tidak perlu dialami.
Kahneman lahir pada 5 Maret 1934 di Tel Aviv. Ia dikenal atas kontribusinya dalam psikologi kognitif dan ekonomi perilaku. Bersama rekannya, Amos Tversky, ia mengembangkan teori prospek yang menantang asumsi rasionalitas dalam pengambilan keputusan ekonomi. Atas karyanya ini, ia dianugerahi Nobel Ekonomi pada tahun 2002.
Pada 27 Maret 2024, Kahneman meninggal dunia di usia 90 tahun. Universitas Princeton, tempat ia mengajar hingga akhir hayatnya, mengonfirmasi kabar duka ini.
Dalam email perpisahannya, Kahneman menulis bahwa ia ingin menghindari penderitaan dan penghinaan di tahun-tahun terakhir hidupnya. Ia memilih untuk mengakhiri hidup saat kesehatannya masih relatif baik, sesuai dengan keyakinannya sejak remaja.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi komunitas ilmiah. Eldar Shafir, profesor di Universitas Princeton, menyebutnya sebagai “raksasa di bidangnya” dan bahwa banyak area dalam ilmu sosial berubah sejak kehadirannya.
Kahneman meninggalkan warisan besar dalam pemahaman kita tentang pengambilan keputusan dan perilaku manusia. Karyanya terus memengaruhi berbagai disiplin ilmu, dari ekonomi hingga psikologi, dan akan dikenang sebagai pionir yang mengubah cara pandang kita terhadap rasionalitas manusia.