Jakarta – Langkah Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mendapat restu besar. Amerika Serikat dan Inggris memberikan dukungan penuh atas upaya tersebut, seperti disampaikan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/11).
“Presiden Biden dan Perdana Menteri Starmer menunjukkan dukungan kuat pada pertemuan bilateral pekan lalu,” kata Cormann. Ia menambahkan bahwa seluruh 38 anggota OECD juga mendukung proses aksesi Indonesia.
Indonesia tengah melakukan penyesuaian kebijakan dan regulasi nasional sesuai standar OECD. Langkah ini dituangkan dalam dokumen initial memorandum sebagai syarat utama. Reformasi yang dilakukan ditargetkan memberikan manfaat nyata bagi rakyat, khususnya dalam peningkatan pendapatan dan standar hidup.
“Yang penting adalah reformasi ini membawa dampak positif bagi masyarakat,” tegas Cormann.
Hingga kini, tidak ada tenggat waktu resmi dalam proses tersebut. Meski begitu, pemerintah terus mempercepat reformasi di berbagai sektor untuk mendukung aksesi ini.
Selain Indonesia, negara-negara seperti Argentina, Brasil, dan Thailand juga sedang berada dalam jalur aksesi. Namun, dukungan negara-negara besar terhadap Indonesia memberi sinyal kuat atas posisi strategisnya dalam kancah global.
Pertemuan di Istana turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kedua menteri ini menjadi motor penggerak berbagai reformasi lintas sektor.
“Dukungan ini mencerminkan pengakuan dunia atas peran Indonesia yang terus berkembang,” ungkap Cormann.
