Tasikmalaya – Suara lantang anak-anak mengucapkan salam menggema di Masjid Al-Ikhlas Citepus, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pagi ini, Sabtu (1/3/2025).
Puluhan peserta usia SD hingga SMA antusias mengikuti pembukaan Kuliah Subuh yang digelar Pesantren Pramuka Khalifa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan menghargai keberagaman melalui kisah teladan Sahabat Nabi.
Adi Rizki Ramadhan, panitia sekaligus santri, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menciptakan ruang inklusif bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.
“Selain menimba ilmu, kami ingin mereka memahami bahwa Islam mengajarkan persatuan dan menghargai perbedaan. Para Sahabat Nabi sendiri berasal dari beragam profesi dan suku, tetapi mereka bersatu dalam kebenaran,” ujar Adi.
Melalui metode interaktif seperti storytelling dan permainan peran, peserta diajak menelusuri kisah hidup Sahabat-sahabat nabi yang sangat bisa dipetik hikmah darinya.
“Kami menyisipkan nilai-nilai seperti kesetiaan, kejujuran, dan sikap menghormati perbedaan. Ini pondasi untuk membangun ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat majemuk,” tambahnya.
Setiap peserta Kuliah Subuh membawa Buku Ramadan yang berisi daftar kegiatan harian, seperti sahur, puasa, sholat 5 waktu, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih serta pengalaman puasa, ibadah serta isi ceramah.
“Ini cara konkret melatih empati dan kebersamaan. Misalnya, tantangan ‘membaca Al-Qur’an bersama’ mendorong mereka menjalin silaturahmi tanpa memandang latar belakang,” papar Adi.
Kamila (13), salah satu peserta, terlihat semangat membuka mengisi Buku Ramadan-nya. “Buku Ramadan ini bakal menemani aku belajar lebih disiplin dan bersyukur! Tahun ini pasti lebih berkesan,” ujarnya sambil tersenyum.
Adi menekankan, kisah Sahabat Nabi sengaja dipilih untuk menunjukkan bahwa Islam merangkul semua golongan. “Kami ingin anak-anak paham: perbedaan bukan penghalang untuk berbuat baik. Justru, itu kekuatan umat Islam,” tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung pukul 05.00-06.00 WIB ini juga diisi dengan sesi diskusi kelompok, di mana peserta dari berbagai sekolah dicampur secara acak. “Tujuannya, memupuk rasa kebersamaan. Mereka harus bekerja sama menjawab kuis tentang Sahabat Nabi,” jelas Adi.
Kuliah Subuh akan digelar setiap hari sepanjang Ramadan, dengan materi kisah Sahabat Nabi lainnya seperti Umar bin Khattab dan Salman Al-Farisi.
“Semoga Ramadan ini menjadi momentum untuk menyuburkan ukhuwah Islamiyah dan keberagaman di hati generasi muda,” tutup Adi.