Kukar – Dalam upaya memperkuat sektor pertanian dan mendukung program nasional ketahanan pangan, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyerahkan bantuan 12 unit traktor kepada kelompok petani milenial di Balai Benih Induk (BBI) Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Sabtu (12/4/2025). Bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Optimalisasi Lahan (Oplah) Tahun Anggaran 2025 dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Penyerahan alat mesin pertanian (alsintan) ini menandai langkah strategis Pemkab Kukar dalam mendukung misi ketiga Kukar Idaman, yakni memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa Oplah bertujuan meningkatkan produktivitas padi dan indeks pertanaman, dengan fokus pada keterlibatan petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan di masing-masing wilayah.
“Total luasan lahan program Oplah di Kukar mencapai 2.392 hektare, tersebar di Kecamatan Marang Kayu, Samboja, Anggana, dan Tenggarong,” terang Taufik.
Adapun bantuan yang diserahkan mencakup: 12 unit traktor roda 4, 24 unit traktor roda 2, 10 rotavator, 12 drone, 13 combine harvester, 24 power thresher, 33 mesin tanam padi, 78 pompa irigasi, 4,78 juta kg kapur pertanian, hampir 96 ton benih padi, serta ribuan liter pestisida dan herbisida. Nilai bantuan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 47 miliar.
Bupati Edi menyatakan bahwa dukungan ini merupakan hasil sinergi antara Pemkab Kukar, Kodim 0906/KKR, dan Kodim 0908/Bontang, dengan harapan semua pihak yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan optimal.
“Kami ingin program pangan nasional ini sukses di Kukar. Jadwal dan SOP sudah ada, tinggal bagaimana kelompok petani mengorganisirnya dengan baik,” ujar Edi.
Ia juga menyinggung persoalan permodalan yang kerap menjadi hambatan bagi petani. Untuk itu, Pemkab Kukar menawarkan solusi lewat program Kredit Kukar Idaman melalui Bankaltimtara, yang memungkinkan petani, nelayan, dan peternak mengakses pinjaman hingga Rp 50 juta per orang.
“Fasilitasi diskusi kelompok dengan Bankaltimtara agar tidak ada lagi alasan permodalan menjadi kendala,” tegasnya.
Edi berharap agar seluruh program yang telah direalisasikan dapat dijalankan secara maksimal dan berkelanjutan oleh pihak terkait demi memperkuat ketahanan pangan di Kukar dan menyejahterakan para petani.