Band asal Ciledug ini tengah bersiap mencetak sejarah baru. D’MASIV akan tampil di ajang musik internasional MUSEXPO 2025 yang akan digelar di Los Angeles, Amerika Serikat pada 12-20 Maret 2025.
MUSEXPO dikenal sebagai platform musik global yang telah melahirkan artis kenamaan seperti Coldplay, Muse, Adele, dan Lorde. D’MASIV menjadi satu-satunya band Asia yang mendapat slot tampil di waktu prime time.
Vokalis D’MASIV, Rian Ekky Pradipta, menyebut ajang ini bukan sekadar panggung, tapi kesempatan strategis.
“Kami empat kali latihan, sekali latihan bisa 10 jam. Ini mengingatkan masa kami dulu, fokus penuh dan latihan setiap hari,” ungkap Rian di REP Studio, Ciledug.
Ia juga mempersiapkan diri dengan kembali belajar bahasa Inggris demi bisa menjalin komunikasi dan kerja sama dengan pelaku industri musik global.
“Saya bahkan les lagi. Kami sudah bertemu dengan beberapa record label dan promotor. Target kami merilis album berbahasa Inggris pada Mei 2025,” tambahnya.
Langkah menuju global ini dimatangkan dengan business meeting, bukan sekadar showcase.
“Ada banyak CEO musik dunia seperti dari Netflix dan Disney yang hadir di MUSEXPO,” kata Rian.
Selain tampil, D’MASIV juga mencari partner, termasuk label yang sejalan dengan gaya musik mereka. Mereka ingin menjaga orisinalitas musik, namun terbuka pada masukan produser dunia.
“Kita nggak ubah jati diri. Tapi kita juga nggak menutup diri dari produser luar yang bisa memberi rasa baru,” ujar Rama, gitaris D’MASIV.
Rayyi, bassist band, menyebut mereka sudah menyiapkan 10 materi lagu, dengan lima lagu akan dibawakan dalam showcase nanti.Mereka telah melakukan test mental di Eropa, tampil di Manchester dan Hamburg. Rian ingin D’MASIV juga menjajal Paris, London, dan Berlin.
Kolaborasi dengan Sat Bisla, pendiri MUSEXPO sekaligus tokoh besar dalam industri musik dunia, menjadi kunci penting langkah D’MASIV. Sat dikenal sebagai penentu arah banyak karier musisi dunia.
Dukungan penuh datang dari banyak pihak, termasuk PERTAMINA, BRI, Kementerian Kebudayaan, hingga sejumlah brand dan partner strategis.
Program “D’MASIV GOES GLOBAL 2025-2030” pun diluncurkan. Sebuah cetak biru ekspansi internasional, yang tak hanya membawa musik mereka, tapi juga misi budaya Indonesia.
Wahyu, drummer D’MASIV, menyebut ini sebagai persembahan untuk MASIVERS—penggemar setia yang telah mendampingi mereka selama 22 tahun berkarier.
D’MASIV kini bukan sekadar band lokal. Mereka adalah wajah baru Indonesia yang siap bersuara di panggung dunia.