Samarinda — “Menjadi pahlawan tak selalu harus angkat senjata.” Begitu pesan Sulasih, anggota DPRD Kalimantan Timur, kepada masyarakat, khususnya generasi muda, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.
Dalam pesannya, Sulasih mengajak generasi muda untuk menghargai dan meneruskan nilai perjuangan pahlawan. Menurutnya, Hari Pahlawan bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momen bagi masyarakat untuk mengingat pengorbanan para pahlawan dan menerapkan semangat mereka dalam kehidupan sehari-hari.
“Perjuangan para pahlawan adalah fondasi kemerdekaan kita. Hari Pahlawan seharusnya menjadi pengingat untuk menghargai pengorbanan mereka. Kita tak harus berperang untuk jadi pahlawan. Berbuat baik dan berani bertindak benar bisa menjadikan kita pahlawan, setidaknya bagi diri sendiri,” ungkap Sulasih, Sabtu (9/11/2024).
Sebagai politisi PKB dan wakil dari Bontang, Kutai Timur, dan Berau, Sulasih menilai bahwa menjadi pahlawan di era modern tak lagi berarti berjuang di medan perang. Menurutnya, tindakan positif sederhana yang berdampak bagi masyarakat adalah wujud nyata penghargaan terhadap nilai perjuangan pahlawan.
“Pahlawan masa kini adalah mereka yang berani melawan ketidakadilan, berbuat baik, dan memiliki komitmen untuk memperbaiki diri dan lingkungan,” tambahnya.
Sulasih juga menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penerus bangsa yang harus menjaga nilai perjuangan. Ia mengingatkan agar pemuda tak sekadar terjebak dalam peringatan seremonial, tetapi mengaplikasikan semangat pahlawan dalam aksi nyata untuk masyarakat.
“Pemuda adalah tulang punggung bangsa. Jika mereka melupakan jasa pahlawan, semangat perjuangan bisa hilang. Mari kita renungkan dan terapkan nilai juang dalam setiap aspek kehidupan,” imbuhnya,
Menurutnya, memahami sejarah adalah langkah penting bagi pemuda untuk menghargai pengorbanan para pendahulu. Dengan mengenal sejarah, generasi muda akan lebih memahami arti kemerdekaan dan keberanian dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Jangan lupakan sejarah, dari sanalah kita bisa belajar untuk masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Sulasih menyoroti bahwa tantangan pemuda saat ini berbeda dengan masa perjuangan kemerdekaan. Di era modern, semangat pahlawan terwujud dalam kontribusi nyata di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Baginya, pemuda yang membawa perubahan positif bagi masyarakat adalah pahlawan masa kini.
“Semangat pahlawan tak hanya muncul di medan perang, tapi dalam upaya memperbaiki kualitas hidup. Pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial atau pemberdayaan masyarakat mencerminkan semangat juang yang luar biasa,” jelasnya.
Ia berharap, Hari Pahlawan bisa menjadi momentum bagi generasi muda untuk meningkatkan nasionalisme, mempererat persatuan, dan berkontribusi bagi masyarakat. Menurut Sulasih, dengan semangat persatuan, bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai cita-cita nasional yang diperjuangkan oleh para pahlawan.
“Jangan ragu berbuat baik dan berkontribusi bagi masyarakat. Jika pemuda aktif mengambil peran, Indonesia akan memiliki masa depan yang lebih cerah,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar setiap individu selalu menghargai perjuangan para pahlawan, menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum untuk berkomitmen membangun Indonesia yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat.

