Jakarta – Sebuah tonggak sejarah kepanduan Muslim akan digelar di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta, pada 9–14 September mendatang.
Jambore Pramuka Muslim Dunia (World Muslim Scout Jamboree/WMSJ) menargetkan kehadiran 15.000 peserta dari berbagai negara sebagai bagian dari peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Menurut Ketua Panitia 100 Tahun Gontor, Prof Husnan Bey Fananie, hingga awal Mei ini sekitar 10.000 peserta telah mendaftar, dengan dominasi dari dalam negeri.
Beberapa peserta mancanegara yang telah mendaftar berasal dari Bangladesh, Brunei Darussalam, dan Qatar. Pendaftaran untuk peserta luar negeri masih dibuka hingga Agustus 2025.
”Jumlah peserta masih mungkin bertambah. Kami menargetkan jambore ini diikuti sekitar 15.000 peserta,” ujar Husnan dalam rapat koordinasi di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Husnan menegaskan bahwa jambore ini bukan hanya milik Gontor, tetapi milik seluruh umat Islam dunia. Ia menyebut kegiatan ini sebagai upaya memperlihatkan nilai peradaban Islam yang cinta damai dan solid dalam persatuan global pemuda Muslim.
Kegiatan ini turut dihadiri Zuhair Hussain Ghunaim, Sekretaris Jenderal World Islamic Union for Scout and Youth (WIUSY), yang menyatakan kesiapannya menyampaikan undangan ke negara-negara anggota organisasi kepanduan Islam.
Ia juga mengapresiasi kesiapan panitia Indonesia yang dinilainya matang dan terorganisir dengan baik.
“Saya akan sampaikan ke semua negara supaya segera mendaftar. Ini momentum penting yang tak hanya perkuat jaringan, tapi juga motivasi pemuda untuk aktif dalam kepanduan di negaranya masing-masing,” katanya.
Zuhair juga menekankan bahwa Indonesia, dengan 25 juta anggota pramuka, memainkan peran besar dalam gerakan kepanduan global yang kini mencapai total 55 juta anggota di seluruh dunia.
Pimpinan Pesantren Darunnajah, KH Sofwan Manaf, menilai kegiatan ini sebagai sarana memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan Islam dan kepanduan global.
Senada dengan itu, Acep Somantri dari Kwarnas menyatakan jambore ini akan menjadi laboratorium kepemimpinan dan karakter Islam di era modern.
Dengan kapasitas Buperta Cibubur yang mampu menampung hingga 30.000 orang, panitia optimistis kegiatan ini dapat berlangsung sukses dan menjadi representasi wajah damai Islam melalui generasi mudanya.
