Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen mendukung penuh program nasional eliminasi malaria, khususnya di wilayah endemik Tanah Papua. Hal ini disampaikan dalam forum 9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang diselenggarakan di Kabupaten Badung, Bali, Selasa (17/6).
Dalam keterangannya, Ribka menekankan pentingnya integrasi program eliminasi malaria ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di enam provinsi hasil pemekaran wilayah Papua. Ia menegaskan bahwa pengalokasian anggaran harus menjadi aksi nyata yang terukur, bukan hanya komitmen di atas kertas.
“Tugas Kemendagri adalah memastikan RPJMD mengalokasikan anggaran khusus untuk eliminasi malaria. Ini bukan sekadar janji, tapi harus menjadi rencana aksi yang nyata,” kata Ribka Haluk di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta negara-negara sahabat yang terus memberikan dukungan untuk program eliminasi malaria di Indonesia.
Ribka menyoroti bahwa meskipun beberapa provinsi telah mencapai status bebas malaria, Tanah Papua masih menyumbang sekitar 93 persen dari total kasus malaria nasional. Fakta ini, menurutnya, menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan.
“PR besar kita adalah wilayah Papua dengan enam provinsi hasil pemekaran. Ini harus menjadi prioritas dalam kerja pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Kemendagri akan berperan aktif dalam menyusun nota kesepahaman bersama pemerintah daerah sebagai dasar pengawasan dan pendampingan terhadap penganggaran dan pelaksanaan program eliminasi malaria.
“Kami akan pastikan pemda menyiapkan anggaran secara jelas dan memadai. Komitmen hari ini menjadi dasar pengawasan Kemendagri, dan kami akan terus mendampingi hingga target eliminasi tercapai,” tegas Ribka.
Forum internasional tersebut juga dihadiri oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Executive Director The Global Fund Peter Sands, CEO APLMA Sarthak Das, dan delegasi dari negara-negara Asia Pasifik.
Melalui forum ini, Indonesia memperkuat kolaborasi lintas kementerian dan antarnegara dalam mengatasi tantangan eliminasi malaria. Kemendagri sendiri menegaskan bahwa penghapusan malaria bukan semata isu kesehatan, melainkan bagian dari strategi pembangunan manusia dalam kerangka menuju Indonesia Emas 2045.