Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Kurikulum Cinta, Upaya Mencegah Generasi Muda dari Kebencian

Ajarkan cinta sejak dini, dan kebencian tak akan mudah tumbuh di hati anak-anak bangsa.
Udex MundzirUdex Mundzir4 Februari 2025 Nasional
Menteri Agama Nasaruddin Umar kenalkan konsep “Kurikulum Cinta”
Menteri Agama Nasaruddin Umar kenalkan konsep “Kurikulum Cinta” (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep “Kurikulum Cinta” dalam Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Jakarta pada Selasa (04/02/2025). Konsep ini bertujuan membangun generasi yang tidak hanya memahami keberagaman, tetapi juga mencintai perbedaan sebagai bagian dari kehidupan berbangsa.

“Kami ingin menciptakan anak-anak bangsa yang tidak dicekoki dengan kebencian, tetapi dengan cinta yang dapat menyatukan perbedaan,” ujar Menag.

Menurutnya, pendidikan agama harus mengajarkan kasih sayang, bukan permusuhan.

“Setiap guru agama harus mengajarkan agama dengan cinta. Kita tidak perlu menyatukan agama, tetapi yang penting adalah mengajarkan kebenaran agama masing-masing tanpa menanamkan kebencian kepada yang berbeda,” tegasnya.

Menag menilai bahwa toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan kedamaian di masyarakat.

“Jika kita menciptakan ikatan cinta sejak dini, maka akan lebih sulit bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa ini untuk mempengaruhi anak-anak kita,” pungkasnya.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang turut hadir dalam acara ini menegaskan pentingnya peran ulama dalam memahami visi pemerintahan.

“Posisi Nahdlatul Ulama adalah menyediakan diri untuk berkontribusi dalam upaya menjadikan visi ini sungguh-sungguh mencapai hasil yang diinginkan,” ujar Gus Yahya.

Ia menambahkan bahwa pengurus NU harus memahami visi pemerintahan agar dapat berkontribusi secara maksimal bagi bangsa.

“Para pengampu Nahdlatul Ulama, para ulamanya, para pengurusnya, perlu memahami visi ini dengan lebih baik, sehingga bisa mengerti apa yang dapat dilakukan oleh Nahdlatul Ulama untuk bangsa,” tuturnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, serta sejumlah tokoh agama dan akademisi. Dengan Kurikulum Cinta, Menag berharap pendidikan agama di Indonesia semakin memperkuat persatuan dan menjauhkan generasi muda dari paham intoleran.

Kemenag RI Kurikulum Cinta Moderasi Beragama Nahdlatul Ulama Toleransi Agama
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBeasiswa Kemenkeu Dibatalkan, Efisiensi Anggaran Jadi Prioritas
Next Article Ketika Kebijakan Membakar Dapur Rakyat

Informasi lainnya

Gempa 6,1 Guncang Maluku Utara, Warga Sempat Panik tapi Tak Berpotensi Tsunami

2 November 2025

Wartawan Sambut Positif Dialog Terbuka Erick Thohir di Kemenpora

29 Oktober 2025

GOnews.id Raih Verifikasi Faktual, Kado di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2025

Gempa Dahsyat Guncang Melonguane, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami

10 Oktober 2025

Logo Hari Santri 2025 ‘Pita Cakrawala’ Resmi Dirilis Kemenag

30 September 2025

27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional

11 September 2025
Paling Sering Dibaca

XL dan Smartfren Merger: Strategi Besar Telekomunikasi

Bisnis Assyifa

Meski Terlambat, Tetap Harus Dipercepat

Editorial Udex Mundzir

Polres Sampang Kecolongan

Editorial Udex Mundzir

Menikmati Kuliner Autentik Khas Turki, Dari Kudapan Manis hingga Minuman Tradisional

Food Alfi Salamah

BRImo: Solusi Keuangan untuk Kuliah di Luar Negeri

Bisnis Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.