Bogor – Pengelolaan zakat dan wakaf Indonesia kian dilirik dunia. Dalam langkah strategis diplomasi keuangan Islam global, sebanyak lima negara dari Afrika kini menjadikan Indonesia sebagai rujukan dalam sistem regulasi dan tata kelola zakat serta wakaf.
Lima negara tersebut—Nigeria, Sierra Leone, Senegal, Ghana, dan Togo—mengirimkan 13 delegasi untuk mengikuti pelatihan pengelolaan zakat dan wakaf yang diadakan Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Baznas, Islamic Development Bank (IsDB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan Indonesia telah menyiapkan dokumen regulasi zakat dan wakaf dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari kontribusi global.
“Regulasi zakat dan wakaf Indonesia kini telah tersedia dalam bahasa Inggris. Ini bentuk kesiapan kita untuk memperluas kerja sama antarnegara dalam pengelolaan zakat dan wakaf,” ungkap Waryono, Rabu (17/4/2025), di Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Ia menambahkan, pelatihan ini tak hanya berbagi teori, namun juga praktik langsung dari pengumpulan, pendistribusian, hingga pemberdayaan mustahik.
Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan, mengatakan program ini menjadi momen penting Indonesia dalam menyebarluaskan standar manajerial zakat ke dunia.
“Ini adalah pelatihan sertifikasi berskala internasional. Bukan hanya transfer pengetahuan, tapi juga keterampilan antarnegara,” ucapnya.
Rizaludin menjelaskan pelatihan terbagi dalam dua fokus: skema pengumpulan dan skema penyaluran. Delegasi akan belajar strategi pengumpulan, pelayanan donatur, serta cara zakat digunakan untuk kebutuhan dasar dan pemberdayaan.
Salah satu peserta, Chairman Azawon Muhammad Lawal Maidoki dari Nigeria, mengaku kagum atas sistem pengelolaan zakat Indonesia yang profesional dan terstruktur.
“Kami berada di sini untuk menyerap praktik terbaik. Baznas sangat menginspirasi,” tuturnya.
Dengan pelatihan ini, Indonesia menunjukkan kesiapan menjadi pusat rujukan global dalam pengembangan ekosistem keuangan sosial Islam, memperkuat diplomasi serta pengaruhnya di bidang zakat dan wakaf dunia.