Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat Indonesia saat memilih ponsel pintar. Berdasarkan paparan Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hani, penggunaan AI di Indonesia semakin masif, terutama dalam mendukung berbagai aktivitas sehari-hari.
“Pakai AI untuk apa aja sih? Nah, untuk searching informasi itu pasti sudah biasa ya. Dan itu penggunaan yang paling tinggi,” ungkap Ummu dalam sebuah acara.
Menurut data Kantar, penggunaan AI tertinggi adalah untuk pencarian informasi, mencapai 79%. Selain itu, AI juga banyak dimanfaatkan untuk aktivitas kreatif seperti editing dan desain, dengan persentase sebesar 70%.
“Selain mencari informasi, ternyata konsumen Indonesia juga menggunakan AI untuk creative purpose,” jelas Ummu.
Sebanyak 74% responden bahkan mengaku menggunakan fitur AI khusus untuk pembuatan konten kreatif. Hal ini erat kaitannya dengan popularitas media sosial seperti TikTok, yang mendorong kebutuhan akan konten yang menarik.
“Baik pengguna biasa maupun kreator, mereka membutuhkannya karena setidaknya ada konten yang bisa diposting. Jadi ini sangat relevan untuk semua konsumen di Indonesia,” tambahnya.
Selain untuk pencarian dan aktivitas kreatif, AI juga digunakan untuk menerjemahkan bahasa atau membantu percakapan. Laporan Kantar menunjukkan 60% responden memanfaatkan AI untuk fungsi ini.
Sebanyak 57% responden menggunakan AI untuk menulis dan mengedit dokumen, sementara 53% lainnya menggunakannya untuk analisis data.
AI dianggap mampu membantu banyak hal yang sebelumnya harus dilakukan secara manual. Misalnya, proses editing yang kini bisa dilakukan jauh lebih cepat berkat teknologi AI.
“Jadi mereka bisa saving time dan menggunakan waktunya untuk hal lain, dan lebih efektif,” terang Ummu.
Laporan Kantar juga menunjukkan bahwa 71% responden percaya AI dapat menghemat waktu dan tenaga. Sebanyak 69% merasa AI membuat pekerjaan lebih efisien dan praktis, sedangkan 65% lainnya menilai AI mendorong kreativitas dan menghasilkan inovasi yang lebih baik.
Sebagai contoh nyata, fitur AI kini sudah tertanam dalam seri Galaxy S25 yang baru diluncurkan bulan lalu. Salah satu fitur unggulannya adalah Audio Eraser, yang mampu menghilangkan suara latar yang mengganggu pada video dan mengatur berbagai jenis suara.
Selain itu, ada fitur Best Face yang memungkinkan pengguna memperbaiki objek foto yang kurang ideal. Misalnya, jika seseorang tertangkap kamera dengan mata tertutup, Galaxy AI dapat membuat mata orang tersebut tampak terbuka secara alami.
Teknologi AI yang semakin canggih ini menunjukkan bahwa ponsel pintar bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga perangkat yang mendukung produktivitas, kreativitas, dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari