Samarinda – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M dipandang sebagai momen penting untuk kembali membangun idealisme pribadi umat Islam. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Wakidi, M.A., Ketua Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama DPW PKS Kalimantan Timur, dalam keterangannya pada Jumat (5/9/2025).
Menurutnya, perayaan Maulid Nabi tidak sekadar seremoni, tetapi harus menjadi pengingat bagi umat agar tetap menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Makna peringatan Maulid Nabi bagi umat Islam adalah sebagai momentum membangun idealisme pribadi. Karena zaman sekarang banyak idola, tetapi miskin idealisme. Rasulullah SAW hadir sebagai teladan yang mengajarkan kita untuk menempatkan urusan umat, bangsa, dan negara di atas kepentingan pribadi,” ujar Dr. Wakidi.
Ia menambahkan, peringatan ini sebaiknya dijadikan sarana introspeksi diri. “Apakah kita masih peduli pada kepentingan umat dan bangsa, ataukah terjebak pada kepentingan sempit yang justru melemahkan kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Wakidi menekankan pentingnya strategi nyata dalam menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Salah satunya dengan mendorong penambahan jam pelajaran agama di sekolah maupun perguruan tinggi, serta menciptakan lingkungan belajar yang religius.
“Rasulullah SAW selalu berpesan untuk menjaga persatuan dan melarang perpecahan di kalangan umat. Beliau juga mencontohkan toleransi dengan sesama non-muslim: bekerjasama dalam hal-hal yang disepakati, dan berjalan masing-masing dalam hal-hal yang tidak disepakati. Inilah nilai penting Maulid Nabi yang harus kita hidupi,” jelasnya.
Sebagai bentuk nyata, Bidang Pembinaan Umat DPW PKS Kaltim menginisiasi program “Sehari Bersama Rasulullah SAW” yang digelar baik secara daring maupun luring. Program ini dirancang agar Maulid Nabi benar-benar menjadi penguat amal shalih dan kepedulian sosial, bukan sekadar rutinitas tahunan.
“Harapannya, setelah momentum Maulid Nabi, umat memiliki spirit yang lebih kuat untuk meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari,” terang Dr. Wakidi. Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Kalimantan Timur yang berusaha meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan pribadi maupun keluarga, seraya mendorong adanya dukungan dari pemerintah.
Menutup pernyataannya, ia menitipkan pesan khusus kepada generasi muda. “Teruslah berbenah untuk meraih kesuksesan dengan memperbaiki diri melalui nilai-nilai Islam, sambil mengajak teman-temannya. Generasi muda adalah harapan bangsa, dan semangat dakwah Nabi harus tetap hidup di era digital ini,” pungkasnya.
Dengan demikian, peringatan Maulid Nabi diharapkan tidak berhenti pada seremonial, melainkan menjadi pemantik semangat umat Islam untuk meneguhkan idealisme dan menjaga persatuan bangsa.