Mekkah – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menggelar doa bersama dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Kantor Daerah Kerja Mekkah pada Kamis (12/6/2025). Dalam acara tersebut, ia secara terbuka mengakui masih adanya kekurangan dalam pelaksanaan penyelenggaraan haji tahun ini, meski para petugas telah bekerja maksimal.
“Ya Allah ya Tuhan kami, kami sudah melakukan semaksimal mungkin apa yang bisa kami lakukan, tapi ternyata di sana-sini masih punya banyak kekurangan, masih banyak kritik dan disoroti,” ucap Nasaruddin dalam sesi doa.
Ia menambahkan bahwa segala bentuk usaha yang telah dilakukan petugas merupakan bentuk pengabdian dan akan diserahkan hasilnya kepada Allah SWT.
“Sepenuhnya kami serahkan padamu ya Allah, terserah engkau apapun hasilnya yang akan kami lakukan, yang telah kami lakukan, insya Allah kami serahkan sepenuhnya,” katanya.
Nasaruddin juga mengajak para petugas untuk saling memaafkan dan menjaga kekompakan. Menurutnya, kesalahpahaman dalam bekerja adalah hal yang wajar terjadi, dan semangat kebersamaan harus tetap dijaga hingga masa tugas berakhir.
“Kami ingin mempersilakan teman-teman semua saling memaafkan, kita saling memaafkan, kita di sini tidak kubu-kubu, tidak ada kelompok, kita di sini adalah satu,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kesempatan menjadi bagian dari penyelenggara haji bukan hal yang mudah dan belum tentu datang kembali di tahun mendatang. Karena itu, ia mendorong seluruh petugas untuk tetap bekerja optimal di sisa masa kerja yang ada.
“Karena itu sekali lagi teman-teman, kita jangan kehilangan kesempatan untuk membaktikan diri, belum tentu kita jadi panitia di tahun depan,” ujarnya.
Pernyataan Menag ini muncul di tengah sejumlah kritik publik terhadap layanan haji 2025, terutama terkait transportasi jemaah dan dugaan lemahnya koordinasi di lapangan. Sebelumnya, Komnas Haji dan beberapa legislator juga menyebut bahwa permintaan maaf Menag merupakan pengakuan bahwa ada persoalan serius dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Dengan pengakuan terbuka dari Menteri Agama, diharapkan ada langkah evaluasi menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak agar penyelenggaraan haji ke depan dapat berjalan lebih baik dan profesional.
