Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Menag Nasaruddin Ungkap 8 Program Prioritas, Haji 2025 Jadi Fokus

Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan Asta Protas, delapan program prioritas yang bertujuan meningkatkan layanan keagamaan, termasuk penyelenggaraan haji 2025.
AssyifaAssyifa6 Maret 2025 Info Haji
Program prioritas Kemenag 2025
Menag Nasaruddin Umar Luncurkan Asta Protas: 8 Program Prioritas Kemenag 2025, Haji Jadi Fokus Utama (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan delapan program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) yang terangkum dalam “Asta Protas”. Program ini selaras dengan Asta Cita dan 17 program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu fokus utama Asta Protas adalah meningkatkan kualitas layanan haji 2025. Program ini diharapkan menjadi penyelenggaraan haji terbaik sebelum peralihan ke Badan Penyelenggara Haji (BPH).

“Asta Protas ini berisi delapan program besar yang output-nya diharapkan berdampak langsung pada masyarakat serta mendukung program prioritas nasional,” ujar Nasaruddin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Menag merinci delapan program prioritas tersebut, dimulai dengan peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan. Program ini mencakup penguatan moderasi beragama serta regulasi kerukunan umat beragama. Selain itu, peran Kantor Urusan Agama (KUA) juga diperkuat untuk mendeteksi potensi konflik keagamaan.

Program kedua adalah penguatan ekoteologi dan kesadaran lingkungan. Kemenag berencana menanamkan nilai pelestarian lingkungan dalam ajaran agama dan mengembangkan konsep ekoteologi seperti khilafah dalam Islam dan Tri Hita Karana dalam Hindu.

Selanjutnya, layanan keagamaan yang berdampak juga menjadi prioritas. Penguatan bimbingan perkawinan, pembangunan KUA inklusif, serta ekspansi layanan keagamaan ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) akan dilakukan.

Di bidang pendidikan, Kemenag menargetkan peningkatan kualitas pendidikan agama serta integrasinya dengan sistem pendidikan nasional. Penyelesaian Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam dua tahun ke depan juga masuk dalam agenda untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar.

Pemberdayaan pesantren turut menjadi perhatian. Pemerintah ingin menjadikan pesantren sebagai lingkungan pembelajaran yang aman, ramah anak, dan inklusif, serta meningkatkan peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi dan keagamaan.

Selain itu, Kemenag akan mengoptimalkan dana zakat, infak, dan wakaf yang potensinya mencapai Rp327 triliun. Transparansi dan efektivitas distribusi dana sosial akan ditingkatkan demi kesejahteraan umat.

Fokus utama lainnya adalah sukses penyelenggaraan haji 2025. Kemenag berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah, mulai dari persiapan hingga kepulangan. Tahun ini dianggap sebagai momen penting sebelum peralihan penyelenggaraan haji ke BPH.

Terakhir, digitalisasi tata kelola menjadi agenda utama. Kemenag akan melakukan transformasi digital untuk mempermudah akses layanan keagamaan dan mengintegrasikan data dalam satu layanan terpusat guna meningkatkan transparansi serta efisiensi.

Nasaruddin menegaskan bahwa program ini harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami ingin program ini bukan sekadar kebijakan, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.

Dengan adanya Asta Protas, diharapkan layanan keagamaan, termasuk penyelenggaraan haji, dapat semakin profesional dan berdampak luas bagi umat.

Asta Protas Haji 2025 Kemenag Layanan Keagamaan Nasaruddin Umar
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleRapak Lambur: Desa Kecil dengan Jiwa Nasionalisme Besar
Next Article Festival Ramadan Maluhu Jadi Teladan Pelestarian Tradisi Keagamaan

Informasi lainnya

Menag Dorong Kolaborasi Global Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

11 November 2025

Kemenhaj Umumkan Penyakit Tak Lolos Syarat Haji 2026

5 November 2025

Biaya Haji 2026 Turun, Jemaah Hanya Bayar Rp54,1 Juta

29 Oktober 2025

Eks Menag: Pembagian Kuota Haji Harus Adil dan Proporsional

28 Oktober 2025

Menag di Vatikan: Diplomasi Iman dan Kemanusiaan

26 Oktober 2025

Kemenhaj dan Kejagung Perkuat Pengawasan Ibadah Haji Bebas Korupsi

30 September 2025
Paling Sering Dibaca

Korupsi Kuota Haji Tak Boleh Dimaafkan

Editorial Udex Mundzir

Refleksi Kemenangan dan Kekalahan dalam Pilkada 2024

Editorial Udex Mundzir

UI di Puncak Ranking, Tercoreng Predator Tambang

Editorial Udex Mundzir

Hikmah Idul Qurban

Islami Syamril Al-Bugisyi

Koperasi Rasa Franchise

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.