Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji pastikan tenaga lokal akan diprioritaskan dalam produksi smelter nikel.
“Kami targetkan 60 persen tenaga kerja dari lokal. Pastinya akan dibekali Training of Trainer (ToT) sebelum menjadi tenaga kerja skill, karena itu yang utama,” ungkap Seno Aji usai rapat paripurna ke-34 di Gedung DPRD Kaltim, Senin (18/9/2023).
“Syarat yang ditetapkan untuk tenaga kerja lokal juga minimal lulusan SMA sederajat, jadi mempermudah untuk persyaratan mereka,” sambungnya.
Aji Seno menyoroti pentingnya memberikan prioritas kepada penggunaan kebutuhan dasar dari tingkat lokal.
“Sebisa mungkin prioritas kebutuhan dasar itu menggunakan produk-produk lokal, karena itu bentuk dukungan juga, jika tidak ada baru boleh mencari ke luar,” tuturnya.
Politikus Fraksi Gerindra dengan tegas menyatakan bahwa perjanjian telah dicapai antara perusahaan dan Pemprov Kaltim mengenai komitmen terkait pekerjaan lokal dan penggunaan produk lokal.
Lebih lanjut, Seno Aji himbau akan ada sanksi apabila terjadi pelanggaran terkait komitmen yang sudah disepakati.
“Akan kita panggil jika ada pelanggaran terkait komitmen itu. Tindakan tegas yang akan diambil adalah sanksi, lebih jauh lagi penutupan perusahaannya,” tegasnya.
Smelter Nikel yang dibangun PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dengan lahan pabrik smelter Nikel Matte di Balikpapan seluas 22,75 Ha merupakan pembangunan smelter nikel MMP dan pertama di Kaltim. Dengan investasi Rp6,5 triliun untuk mendukung program pengembangan industri baterai.
Pembangunan kedua di daerah Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kutai Kartanegara didukung oleh investasi sebesar Rp30 triliun dari PT Kalimantan Ferro Industry.

