Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Puncak Haji di Armuzna: Keringanan bagi Jamaah Lansia

Penyakit terbanyak yang jamaah haji derita  di KKHI di antaranya pneumonia, hipertensi, dan diabetes
Alfi SalamahAlfi Salamah13 Juni 2023 Info Haji
Konsultan Ibadah Haji Daker Madinah, KH Ahmad Wazir Ali menyebutkan, mabit di Muzdalifah dan Mina bagi lansia menjadi gugur dan lempar jumrahnya boleh diwakilkan
Ilustrasi Jamaah Haji, Konsultan Ibadah Haji Daker Madinah, KH Ahmad Wazir Ali Menyebutkan, Mabit di Muzdalifah dan Mina Bagi Lansia Menjadi Gugur dan Lempar Jumrahnya boleh Diwakilkan (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

 Madinah – Keistimewaan jamaah haji lansia pada Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) ada keringanan-keringanan yang jamaah haji lanjut usia dapatkan pada pelaksanaan ibadah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). 

Konsultan Ibadah Haji Daker Madinah, KH Ahmad Wazir Ali menyebutkan, mabit di Muzdalifah dan Mina bagi lansia menjadi gugur dan lempar jumrahnya boleh diwakilkan.

“Keringanan bagi lansia mabitnya gugur, lontar jumrah bisa wakilkan,” kata Kiai Wazir kepada tim MCH, di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Selasa (13/6/2023).

Jamaah Lansia Tidak Perlu ke Muzdalifah

Menurutnya, jamaah lansia tidak perlu ke Muzdalifah atau Mina.” Orang sakit kok di bawa-bawa (ke Muzdalifah dan Mina),” kata Kiai pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, Jombang itu.

Soal miqat bagi jamaah yang sedang sakit saat di Madinah, lanjut Kiai Wazir, miqatnya cukup dari KKHI dan itu dibenarkan oleh sebagian ulama.

Sebenarnya, sambung Kiai Wazir, miqatnya di Bir Ali. Tapi jika memaksakan khawatir tidak ada yang memandu nanti kelewatan, maka lebih baik mereka ihram dari KKHI.

Niat Ihram dengan Bersyarat

Dia juga mengimbau kepada jamaah haji yang sedang sakit agar niat ihram dengan niat bersyarat (isytirath).

Sebab itu, Kiai Wazir harap jamaah lansia tidak perlu memaksakan ibadah-ibdah sunah. Ibadahnya cukup yang wajib-wajib saja.

“Jamaah lansia atau risti perlu mengukur kemampuan. Harus tau diri. Toh bila tidak bisa menjalankan ibadah-ibadah laiknya orang normal, tetap bisa mendapatkan pahalanya,” tutup Kiai Wazir.

Sementara itu, jamaah haji Indonesia yang meninggal hingga Selasa (13/6/2023) pukul 11.00 waktu Arab Saudi jumlahnya mencapai 57 orang.

Penyebab Jamaah Haji Meninggal

Penyebab terbanyak jamaah haji meninggal karena infark miokard akut atau penyakit jantung yang di sebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Andi Ardjuna Sakti, menyampaikan, terkait dengan tingginya angka kematian jamaah haji bukan karena satu faktor, melainkan ada beberapa faktor.

Di antaranya karena faktor komorbid jamaah haji dan faktor aktivitas fisik yang jamaah haji lakukan.

Antisipasi Mengurangi Risiko Kematian

Mengenai langkah antisipasi yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi risiko kematian, Ardjuna mengatakan, ada beberapa upaya yang sudah mereka lakukan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Di antaranya melakukan pemeriksaan kembali jamaah haji yang berisiko tinggi (risti).

“Upaya lain yang kita lakukan memberikan informasi dan edukasi kepada jamaah terkait dengan aktivitas yang akan dilakukan, baik terkait dengan edukasi pelaksanaan ibadahnya maupun tahap yang harus dilakukan,” kata Ardjuna di Makkah, Senin (12/6/2023).

Dia juga menyampaikan bahwa jumlah jamaah haji yang rawat inap di KKHI sampai Ahad (11/6/2023) ada 108 jamaah haji.

Penyakit yang Jamaah Haji Derita

Penyakit terbanyak yang jamaah haji derita  di KKHI di antaranya pneumonia, hipertensi, dan diabetes.

Mengenai penanganan jamaah haji risti, Ardjuna mengatakan, setelah melakukan evaluasi kondisi jamaah haji di kloter, maka bagi jamaah haji yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut bisa periksa di KKHI. Ada poli risti di KKHI Makkah.

“Salah satu tujuannya adalah screening terkait dengan jamaah haji dalam upaya memberi pelayanan terbaik,” ujar Ardjuna.

Andi Ardjuna Sakti Info Haji 2023 KH Ahmad Wazir Ali Muzdalifah
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGaruda Berusaha Menyediakan Penerbangan Haji Tambahan DPR
Next Article Menuju Kesembuhan: 18 Jamaah Haji Berangkat ke Makkah

Informasi lainnya

Kemenhaj Umumkan Penyakit Tak Lolos Syarat Haji 2026

5 November 2025

Biaya Haji 2026 Turun, Jemaah Hanya Bayar Rp54,1 Juta

29 Oktober 2025

Eks Menag: Pembagian Kuota Haji Harus Adil dan Proporsional

28 Oktober 2025

Kemenhaj dan Kejagung Perkuat Pengawasan Ibadah Haji Bebas Korupsi

30 September 2025

Kementerian Haji Baru Diharap Perkuat Diplomasi Indonesia

9 September 2025

BP Haji Usulkan Kartu Nusuk Dibagikan di Bandara Mulai 2026

22 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Inilah Kekurangan dan Kelebihan Karakteristik Generasi Z

Opini Alfi Salamah

Rutinitas Kebersihan Rumah yang Bikin Hidup Lebih Nyaman

Daily Tips Ericka

Tetap Personal Branding, Tapi Jaga Privasi

Daily Tips Assyifa

Mubarok dan Amanah Sejati: Pelajaran Jujur dari Seorang Hamba Sahaya

Islami Ericka

Kopi Tuku Branding MRT Cipete

Bisnis Assyifa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.