Samarinda – Menurut statistik dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, minat baca di wilayah tersebut tergolong tinggi dengan skor mencapai 61,21.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menekankan perlunya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meningkatkan program-program yang memajukan minat baca di daerah tersebut.
Reza mengatakan bahwa pemahaman terhadap sejarah yang panjang perlu diperkuat, dan untuk itu, budaya literasi harus ditingkatkan secara signifikan.
“Proses sejarah yang panjang ini harus dipahami dengan baik. Oleh karena itu, budaya literasi harus ditingkatkan,” ujar Reza.
Reza juga menyoroti perlunya dukungan lebih besar dari DPK dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbud) Kaltim dalam memperkuat upaya-upaya peningkatan literasi di wilayah tersebut.
Salah satu pendekatannya adalah dengan menyediakan ruang baca di area publik, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses bahan bacaan.
“Minat baca tidak hanya terbatas pada buku fisik, melainkan juga dapat diakses melalui media digital seperti ponsel atau aplikasi baca,” jelasnya.
Reza mendorong inisiatif untuk memperluas akses masyarakat terhadap bahan bacaan, termasuk pemanfaatan teknologi sebagai sarana untuk memperluas cakupan literasi.
Pendekatan inklusif ini diharapkan dapat memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan mereka.
“Ini bukan hanya soal buku fisik, tapi juga soal keberagaman media yang bisa digunakan untuk membuka wawasan,” pungkasnya.

