Samarinda – Isran-Hadi dan Rudy-Seno, beradu gagasan seputar pengelolaan sumber daya alam, khususnya di sektor tambang dan kelapa sawit, yang menjadi tumpuan ekonomi Kalimantan Timur.
Terungkap dalam debat perdana Pilgub Kaltim, Rabu (23/10/2024) Isran Noor, calon gubernur petahana, menegaskan bahwa kekayaan alam seperti tambang dan kelapa sawit telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kaltim.
“Selama masa kepemimpinan saya, dua Peraturan Pemerintah yang kami perjuangkan, PP Nomor 15 dan PP Nomor 38, berhasil meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) hingga lebih dari Rp3,2 triliun. Uang ini masuk ke kas daerah dan tidak dikorupsi,” tegas Isran.
Cagub nomor urut 1 ini juga menambahkan bahwa Kalimantan Timur merupakan satu-satunya provinsi di Asia Tenggara yang menerima kompensasi dari penurunan emisi melalui program Carbon Trade.
Menanggapi pernyataan tersebut, Rudy Mas’ud cagub nomor urut 2 menyoroti bahwa sektor tambang masih belum optimal dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Itu karena sifatnya yang padat modal, bukan padat karya.
Pihaknya menekankan pentingnya menciptakan industri alternatif yang ramah lingkungan. Seperti sektor perkebunan, pertanian, peternakan, dan manufaktur, yang lebih mampu menyerap tenaga kerja lokal.
“Kita harus memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak untuk memberikan dampak sosial yang lebih besar, terutama bagi masyarakat Kalimantan Timur,” ujar Rudy.
Selain itu, Rudy juga menekankan perlunya pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih baik, karena masih banyak lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak berfungsi optimal.
Ia menekankan bahwa sektor ini harus dioptimalkan agar dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
