Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) resmi bergabung menjadi satu entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Merger ini menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya bagi pelanggan kedua perusahaan.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, memastikan proses merger tidak akan mengganggu kualitas layanan pelanggan. Bahkan, ia menjanjikan peningkatan kualitas layanan setelah proses integrasi selesai.
“Kami akan memastikan tidak ada gangguan selama proses merger, dan layanan pelanggan akan meningkat. Dengan spektrum lebih luas dan kapasitas lebih besar, kecepatan internet serta rollout 5G akan lebih cepat,” ujar Dian dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
XLSmart akan menawarkan paket-paket inovatif untuk pelanggan individu dan bisnis. Selain itu, setiap merek—XL, Smartfren, dan SmartTel—akan tetap beroperasi seperti biasa, tanpa memaksa pelanggan beralih ke produk lain.
Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood, menjelaskan bahwa integrasi jaringan menjadi prioritas pertama dalam proses merger, untuk memastikan tidak ada gangguan pada pengalaman pelanggan dari ketiga merek.
“Kami akan membuat keputusan terkait konsolidasi merek berdasarkan rekomendasi pemerintah dan kebutuhan pasar di masa depan,” kata Vivek.
Merger ini menghasilkan entitas baru dengan nilai gabungan pra-sinergi lebih dari US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan memegang saham pengendali masing-masing sebesar 34,8 persen.
Dian Siswarini menambahkan bahwa proses merger diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Malaysia.
Dengan keunggulan spektrum yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas, XLSmart diharapkan dapat meningkatkan layanan telekomunikasi di Indonesia serta mendukung percepatan transformasi digital.