Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Ambalat Masih Diperdebatkan, Perundingan Masuk Putaran 43

Kemlu RI menyebut perundingan perbatasan dengan Malaysia terkait Ambalat masih terus berjalan, tapi rumit dan butuh waktu panjang.
ErickaEricka8 Agustus 2025 Global
Peta wilayah Blok Ambalat yang diklaim Malaysia dengan nama resmi Laut Sulawesi
Peta wilayah Blok Ambalat yang diklaim Malaysia dengan nama resmi Laut Sulawesi (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Proses penyelesaian sengketa perbatasan maritim Indonesia dan Malaysia di wilayah Blok Ambalat disebut masih berlangsung namun penuh tantangan. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Abdul Kadir Jailani, menyatakan bahwa negosiasi terkait batas wilayah di Laut Sulawesi membutuhkan waktu panjang karena kompleksitas teknis dan sensitivitas geopolitik.

“Sebagai sesama negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia selalu mematuhi dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN, yaitu menyelesaikan semua perbedaan melalui cara-cara damai,” ujar Abdul Kadir seusai pengarahan media di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Ia menegaskan, meski belum tercapai kesepakatan final, kedua negara menunjukkan komitmen yang sama untuk menyelesaikan isu ini secara damai dan saling menguntungkan. Proses perundingan yang telah berlangsung sejak 2005 kini telah memasuki putaran ke-43, namun kata sepakat masih belum terwujud.

Menurut Abdul Kadir, pemerintah Indonesia tetap menjadikan kepentingan nasional dan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), sebagai acuan utama dalam menyikapi batas maritim.

“Negosiasi ini rumit, karena harus mempertimbangkan banyak aspek teknis dan hukum. Tapi kita tetap berpegang pada prinsip yang jelas,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menyampaikan bahwa klaim atas wilayah Blok Ambalat—yang disebut Malaysia sebagai bagian dari Laut Sulawesi—masih belum disepakati bersama. Dalam sidang parlemen Malaysia, Hasan menegaskan bahwa penggunaan nama geografis harus mencerminkan posisi kedaulatan negaranya.

Pernyataan tersebut memicu reaksi di dalam negeri. Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia tetap ingin menyelesaikan isu Ambalat dengan pendekatan diplomatik yang baik dan damai.

“Ya kita cari penyelesaian yang baik, yang damai, ada iktikad baik dari dua pihak … Intinya kita mau penyelesaian yang baik,” ujar Prabowo di Bandung, Kamis (7/8/2025).

Blok Ambalat yang terletak di perairan antara Kalimantan Utara dan Sabah diketahui kaya akan sumber daya minyak dan gas. Sengketa ini telah berlangsung lebih dari dua dekade dan beberapa kali memicu ketegangan antara kapal patroli kedua negara di perairan tersebut.

Pemerintah Indonesia tetap mendorong opsi pengelolaan bersama (joint development) sebagai langkah pragmatis yang diharapkan bisa menghindari konflik terbuka sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara.

Ambalat Blok Ambalat Kemlu RI Malaysia Perbatasan Maritim
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMalaysia Klaim Blok Ambalat, DPR Desak Kemlu Bertindak Tegas
Next Article Prabowo Teken Perpres, 3 Pasukan Elite TNI Kini Dipimpin Panglima

Informasi lainnya

Menag Dorong Kolaborasi Global Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

11 November 2025

Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka

1 November 2025

Timor Leste Resmi Bergabung ke ASEAN pada KTT Kuala Lumpur

26 Oktober 2025

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025
Paling Sering Dibaca

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025

Happy Assyifa

Tom Lembong dan Kriminalisasi Kebijakan Publik

Editorial Udex Mundzir

Tarif Trump: Senjata Makan Tuan

Editorial Udex Mundzir

Tren Paylater Melonjak, Saatnya Melek Finansial

Bisnis Ericka

Harta Ilmu di Perpustakaan Masjid Nabawi Menanti Eksplorasi

Islami Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.