Tasikmalaya – Dosen mata kuliah Pramuka di salah satu perguruan tinggi di Indonesia Adzanil Prima Septhi Ph.D., memimpin forum diskusi berjudul “Dialog Kebangsaan #9: Evaluasi Kinerja Pembina dan Pelatih Pramuka dalam Ranah Profesionalisme”, pada Sabtu (25/11/2023).
Pak Agusrial guru SMPN 24 Padang juga Pak Saparudin, M.Pd, pengawas SMK Disdik Prov Sumbar dan rekan-rekan pramuka lainnya turut hadir dalam acara yang terlaksana secara online bertepatan pada Hari Guru Nasional.
“Apakah profesi pembina atau pelatih akan dianggap sebagai profesi ketika melatih seorang profesional? Hal ini misalnya dalam konteks olahraga, seperti sepakbola atau bola voli,” tutur Saparudin, M.Pd, pengawas SMK Disdik Prov Sumbar.
Syariffudin berpendapat bahwa pemain bola atau atlet voli adalah profesi, sehingga pelatih atau pembina dalam bidang tersebut juga profesi.
Diskusi menyoroti peran pramuka. Lalu, tercuat pertanyaan apakah menjadi pembina pramuka dapat dianggap sebagai profesi. Syariffudin mengungkapkan bahwa pramuka memiliki sejarah perjuangan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Pramuka telah berperan penting dalam perjuangan tersebut, terutama karena pada masa itu belum ada tentara,” tutur Adzanil
Adzanil pun mengungkapkan bahwa pramuka cenderung lebih ke arah kursus daripada kompetensi. Ia mengungkapkan pentingnya pengakuan profesi dengan sertifikat kompetensi.
Namun, dalam pramuka, Adzanil meragukan apakah aspek akhlak bisa diakui sebagai kompetensi atau lebih merupakan kursus.
Kemudian, bagaimana profesi pembina pramuka ini bisa diakui oleh UU nasional? Hal tersebut masih menjadi pertanyaan dalam sesi akhir diskusi.
“Pentingnya mendidik dan pekerjaan yang tidak main-main dalam profesi. Termasuk profesi pembina pramuka yang memiliki dampak signifikan terhadap pendidikan dan perjuangan sejarah bangsa,” tutup Adzanil.